Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cap Go Meh 2022 di Singkawang, Tanpa Iringan Liong dan Pawai Tatung

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari perayaan Cap Go Meh Singkawang dua tahun terakhir ini.

Tak ada iringan megah liong dan arak-arakan tatung yang memenuhi jalan seperti biasanya, semua berlangsung syahdu malam itu (14/02/2022).

Masyarakat berkumpul di sekitar Vihara Tri Dharma Bumi Raya Pusat Kota Singkawang, hendak beribadah menyambut malam menjelang Cap Go Meh 2022, yang akan jatuh esoknya, 15 Februari 2022.

"Sebenarnya malam ini acara puncak, tapi tidak ada pawai, kalau besok ya acara biasa saja," kata Alung, warga lokal Singkawang, kepada Kompas.com (14/02/2022).

  • Tujuan Perayaan Cap Go Meh, Tak Cuma Menandai Berakhirnya Imlek
  • Perayaan Cap Go Meh 2022 di 6 Daerah di Indonesia, Lebih Sederhana

Hal serupa juga disampaikan oleh Vero, penduduk lokal yang tinggal di sekitar kelenteng tertua di Singkawang itu.

Pada tahun-tahun sebelumnya, ia kerap datang ke perayaan Cap Go Meh bersama teman-temannya. Namun tahun ini, menurutnya perayaan terlihat sangat berbeda dan tidak begitu ramai.

Vero menyebut, sebelumnya di kampung halamannya ini kerap digelar malam lampion, stand para pedagang yang menjual kuliner khas Singkawang berjajar, serta parade tatung dan liong pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

"Kalau dulu sebelum pandemi ada booth yang jual makanan khas Singkawang selama Imlek sampai Cap Go Meh, seperti choipan dan bubur gunting," kata Vero.

Kendati demikian, di sore hari (14/02/2022), pengunjung masih bisa menyaksikan sejumlah atraksi dari tatung, atau tabib lokal, seperti adegan menusuk pipi menggunakan lidi besi, hingga menyayat tangan dengan pisau tajam.

Tujuan parade ini ialah para tabib ingin menunjukkan bahwa warga Tionghoa Dayak kebal terhadap roh jahat, terbukti dari kekebalan mereka pada senjata tajam saat atraksi tersebut.


Sekretaris Majelis Tri Dharma Kalimantan Barat, Edilius menjelaskan tentang asal mula adegan pada tradisi tatung.

Dahulu kala, pernah terjadi wabah cacar air di Singkawang yang dalam waktu singkat melanda seluruh daerah.

Saat itu, kata dia, belum ada rumah sakit, dokter, dan vaksin.

Menurutnya, nenek moyang Tionghoa Dayak saat itu percaya bahwa terkena cacar air adalah pengaruh roh jahat.

Ternyata, itulah yang melatarbelakangi adegan pada salah satu atraksi tatung, yakni seorang pemeran tabib lokal menakut-nakuti roh jahat tersebut bertepatan hari ke-15 setelah Imlek.

"Entah secara kebetulan hilang, karena masa infeksi virus kan ada waktunya, atau karena atraksi yang dilakukan," ujar Edilius, selaku Sekretaris Majelis Tri Dharma Kalimantan Barat kepada Kompas.com, Senin.

Edilius mengatakan, sejak saat itu tradisi tatung pun terus berlanjut setiap jelang perayaan Cap Go Meh di Singkawang.

  • Perayaan Cap Go Meh di Solo Dirayakan Sederhana, Tidak Ada Kirab Liong dan Barongsai
  • Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional 2020

Sementara untuk liong atau parade naga, pada masa sebelum pandemi selalu mengundang masyarakat untuk datang menyaksikan. Bahkan, pengunjungnya selalu sampai memadati jalan utama.

Sering kali, peserta dan pengunjung juga berasal dari negara tetangga, yakni Malaysia.

Kompas.com juga sempat berbincang dengan Direktur Utama Smart Cakrawala Aviation, Pongky Majaya, yang saat itu juga melihat perayaan Cap Go Meh di Singkawang.

Tinggal di Singkawang dan memiliki istri seorang warga lokal membuatnya punya banyak kenangan tetang perayaan tahunan tersebut.

Ia juga kerap mengantarkan tamu dan klien untuk menyaksikan kemeriahannya.

Pongky ingat, ia sering kali kehabisan penginapan saat membawa tamu menyaksikan Cap Go Meh di Singkawang. Tak heran jika mengingat perayaan tersebut sering disebut sebagai perayaan Cap Go Meh terbesar se-Asia Tenggara.

"Sekarang sepi, tidak ada arak-arakan pawai tatung dan liong. Kalau dulu sebelum pandemi ramai sekali jalan ini, sampai sulit mendapat penginapan, kadang saya tidurnya di losmen atau rumah warga," kata Pongky.

  • 10 Makanan Khas Singkawang untuk Cap Go Meh, Ada Bubur Gunting
  • Uniknya Perayaan Cap Go Meh Zaman Dulu, Bedakah dengan Masa Kini?

https://travel.kompas.com/read/2022/02/16/085942727/cap-go-meh-2022-di-singkawang-tanpa-iringan-liong-dan-pawai-tatung

Terkini Lainnya

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke