Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sebelum Bangkok, 8 Kota Ini Juga Pernah Ganti Nama

KOMPAS.com - Bangkok akan berganti nama menjadi 'Krung Thep Maha Nakhon'. Hal itu diumumkan oleh Kantor Royal Society Thailand (ORST).

Meski demikian, nama Bangkok yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan akan tetap diakui ke depannya.

"Nama Thailand Krung Thep Maha Nakhon hanya akan digunakan sebagai nama resmi. Nama Bangkok masih akan diakui dalam tanda kurung."

Demikian tertulis dalam laman Facebook milik Wakil juru bicara pemerintah Thailand, Ratchda Dhanadirek, Rabu (16/2/2022), seperti dikutip Kompas.com dari Bangkok Post.

Selain Bangkok, ternyata ada sejumlah kota di berbagai negara yang pernah berganti nama.

Bahkan, ibu kota Indonesia, Jakarta, juga dulunya bernama Batavia.

Pergantian nama beberapa kota di dunia memiliki latar belakangnya masing-masing, termasuk karena perubahan situasi, mengubah branding, dan menghindari kebingungan.

Kota di dunia yang pernah ganti nama

Berikut beberapa kota yang pernah berganti nama dan perlu kamu ketahui:

Dikutip Kompas.com dari BBC, daerah tersebut sebelumnya dihuni oleh penduduk asli Lenape, dengan sekitar 15.000 orang tersebar di 80 pemukiman di wilayah tersebut ketika koloni Eropa datang.

Kota yang kini disebut New York itu awalnya diberi nama 'New Angoulême' oleh Italia Giovanni da Verrazzano, pemimpin kapal Perancis yang berlayar ke Upper New York Bay pada 1524.

Pada awal abad ke-17, koloni Belanda mendirikan pos perdagangan di tempat yang sekarang menjadi ujung selatan Manhattan di New York City.

Pada 1624, Belanda membangun Benteng Amsterdam di daerah tersebut dan dalam satu tahun berikutnya didirikanlah sebuah pemukiman kecil di sekitarnya, yang dikenal dengan nama New Amsterdam.

Lebih dari 40 tahun kemudian, dalam upaya untuk memprovokasi perang Inggris-Belanda kedua, empat fregat atau kapal perang Inggris berlayar ke pelabuhan New Amsterdam pada 1664 untuk menuntut penyerahan diri.

Tahun berikutnya, kota ini didirikan di bawah hukum Inggris dan berganti nama menjadi New York City, dinamai sama dengan Duke of York, yang kemudian menjadi Raja James II.

Kota terbesar kedua di Rusia ini punya tiga nama berbeda dan menggunakan salah satunya untuk kedua kali, yakni Saint Petersberg.

Saint Petersberg ditemukan pada 1703 oleh Peter the Great setelah menaklukan kembali tanah dari Swedia pada Perang Utara Raya (Great Northern War). Nama itu diambil dari santo pelindungnya, Santo Petrus.

Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1712, kota ini ditetapkan sebagai ibu kota Rusia dan tetap demikian selama sekitar dua abad, meskipun sempat berpindah ke Moskow antara 1728-1732.

Kota ini sebenarnya dikenal dengan nama 'Sankt Peterburg' karena pengaruh Belanda dan Jerman pada Peter the Great, yang ingin membaratkan Rusia.

Pada 1914, setelah Perang Dunia I pecah, nama kota diubah menjadi 'Petrograd', yang berarti Kota Peter karena nama sebelumnya dianggap terlalu Jerman.

Pada 1918, pemimpin komunis Vladimir Lenin memindahkan ibu kota kembali ke Moskow.

Tiga hari setelah kematian Lenin pada Januari 1924, kota itu dinamai Leningrad atau Kota Lenin oleh Partai Komunis untuk menghormatinya, sebuah langkah yang juga dirancang untuk menghancurkan semangat pemberontakan anti-Soviet.

Namun pada 1991, tepatnya pada hari pemilihan presiden Rusia pertama setelah runtuhnya Uni Soviet, diadakan referendum mengenai apakah nama Leningrad akan diubah kembali ke Saint Petersburg.

Para pemilih memutuskan untuk mengembalikan nama lama yang dianggap bersejarah.

Dikutip dari Kompas.com, (30/12/2022), pada 30 Desember 1949, Batavia berganti menjadi Jakarta. 

Sepanjang sejarahnya, Jakarta ternyata pernah beberapa kali pergantian nama.

Misalnya, sebelum berada di bawah kekuasan Kerajaan Galuh-Pakuan pada abad ke-12, kota ini memiliki nama 'Sunda Kelapa'.

Setelah pelabuhan Sunda Kelapa dikuasai Fatahillah pada 1527, namanya diubah menjadi 'Jayakarta'. Tapi, orang-orang barat yang singgah di sana menyebutnya 'Jacatra'.

Baru lah pada 4 Maret 1621 nama Jayakarta diubah menjadi Batavia.

Nama ini berasal dari nama etnis Jermanik yang bermukim di tepi Sungai Rhein dan dianggap sebagai nenek moyang bangsa Belanda dan Jerman, yakni 'Bataf'.

Tapi, penduduk asli malah menyebutnya dengan nama 'Betawi'.

Pada 1942, nama Batavia berubah menjadi 'Djakarta', sebagai akronim dari 'Djajakarta'.

Pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Oerang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1942. Nama lengkap kota itu adalah Jakarta Tokubetsu Shi.

Setelah Jepang kalah, nama Jakarta tetap digunakan hingga saat ini dan tak ada lagi penyebutan Batavia.

Kota terpadat kedua di India, Mumbai, sebelumnya dikenal dengan nama 'Bombay'. Nama tersebut berganti pada 1995.

Itu bukan satu-satunya nama lain diberikan untuk kota itu.

Nama sebelumnya termasuk 'Galajunkia' dan 'Kakamuchee', serta sempat juga dikenal sebagai 'Manbai' dan variasi serupa lainnya.

Pada 1508, penulis Gaspar Correia menyebut kota itu 'Bom Baim', yang berarti 'teluk kecil yang bagus' dalam bahasa Portugis.

Setelah Inggris mengambil alih kota itu pada abad ke-17, nama Portugis itu ditulis dalam versi Bahasa Inggris, yakni Bombay.

Nama itu digunakan selama beberapa abad, sebelum pemerintah pusat India memulai proses penggantian nama kota pada 1947 usai berakhirnya pemerintahan kekaisaran Inggris.

Saat nama Bombay masih digunakan, kota ini juga dikenal dengan nama Mumbai atau 'Mambai' dalam beberapa dialek lokal India.

Pada 1995, diambil keputusan untuk menghapus nama Inggris tersebut sekaligus asosiasinya dengan zaman kolonial, sehingga nama Mumbai mulai digunakan.

Kota dengan populasi terbesar di Kanada ini juga sebelumnya pernah berganti nama.

Dikutip Kompas.com dari World Atlas, kota tersebut didirikan oleh Inggris pada 1793 sebelum kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Kanada Atas.

Toronto adalah situs "Battle of York" yang terjadi pada 1812. Akibatnya, kota itu mengalami beberapa kerusakan berat yang disebabkan oleh pasukan Amerika Serikat.

Pada 1834, kota ini berganti nama menjadi Toronto dan menjadi ibu kota resmi Provinsi Ontario ketika diresmikan pada 1867.

Ibu kota Norwegia, Oslo, ditemukan pada 1040. Kota tersebut dihancurkan oleh api pada 1624 selama kekuasaan Raja Christian IV.

Untuk menghormatinya, kota tersebut diberi nama 'Christiania'. Namun, setelah adanya reformasi ejaan, nama kota berubah menjadi 'Kristiania' selama 1877-1925, ketika nama awalnya, Oslo, dipulihkan.

Nama Oslo disebut masih diperdebatkan karena tidak adanya penjelasan yang tegas dan jelas.

Kota ini merupakan kotamadya dan kabupaten, dan selain menjadi ibu kota Norwegia, juga merupakan kota terpadat.

Meski pusat sejarah dan komersial kota ini terletak di Eropa, sekitar sepertiga penduduknya tinggal di Asia. Istanbul adalah kota lintas benua, ditemukan di selat Bosphorus yang memisahkan Asia dan Eropa.

Ketika didirikan pada 660 Sebelum Masehi (SM), kota ini disebut 'Byzantium'.

Namun, ketika dijadikan ibu kota timur Kekaisaran Romawi oleh Constantine the Great pada 330 M, nama kota itu menjadi 'Constantinopolis' atau 'Konstantinopel', yang artinya Kota Konstantin.

Ada banyak cerita rakyat yang menceritakan asal usul nama tersebut, termasuk klaim bahwa nama Istanbul dulunya disebut Islambol, yang artinya Kota Islam, karena Islam merupakan agama utama penduduk di sana.

Kota ini memiliki populasi terbesar di Vietnam.

Dulunya, Ho Chi Minh bernama 'Saigon' sebelum 2 Juli 1976 ketika secara resmi diubah namanya menjadi nama seperti saat ini.

Pergantian nama dilakukan setelah kota tersebut bergabung dengan provinsi tetangga, Gia Dinh.

Sebelum berganti nama, Saigon dulunya adalah ibu kota Cochinchina, sebuah koloni Perancis yang kemudian menjadi ibu kota Vietnam Selatan, sebuah republik merdeka pada 1955-1975.

Nama kota diubah menjadi Ho Chi Minh sama dengan seorang pemimpin komunis yang gugur.

Kendati demikian, nama Saigon masih banyak digunakan secara informal, dengan istilah tersebut terutama mengacu pada bagian perkotaan Kota Ho Chi Minh.

Meskipun merupakan kota dengan populasi terbesar, Ho Chi Minh bukanlah ibu kota Vietnam.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/18/060700627/sebelum-bangkok-8-kota-ini-juga-pernah-ganti-nama

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke