Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bebas Karantina Bisa Bangkitkan Lagi Pariwisata Indonesia, Tapi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) serta penambahan negara dalam daftar Visa on Arrival (VOA) khusus wisata, tentu menjadi kabar gembira bagi pelaku usaha pariwisata Tanah Air.

Adapun kebijakan bebas karantina kini diterapkan di seluruh Indonesia, sementara subyek Visa on Arrival kini berjumlah 42 negara.

  • Kebijakan Tanpa Karantina PPLN Akan Diperluas ke Seluruh Indonesia
  • 19 Negara Ditambah ke Daftar Visa on Arrival, Ada China dan Swiss

Menurut pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, kebijakan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kembali gairah sektor pariwisata yang sempat lesu di masa pandemi Covid-19, serta bisa menciptakan situasi "back to normal".

Kendati demikian, ia mengingatkan agar kebijakan ini dijalani secara berhati-hati.

"Kebijakan bebas karantina dan penambahan VoA khusus wisata tentu diharapkan bisa menciptakan situasi baru back to normal, akan tetapi kekhawatiran dan kehati-hatian perlu menjadi perhatian," tutur Chusmeru kepada Kompas.com, Selasa (22/03/2022).

Sebab, lanjut Chusmeru, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan status Indonesia bebas dari pandemi Covid-19.

Guna mengantisipasi kondisi dan situasi pandemi yang belum berakhir, ia mengimbau pemerintah agar melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan.

"Pemerintah perlu mengambil langkah siap siaga, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dan fasilitas kesehatan apabila terjadi situasi gawat darurat yang menimpa wisatawan, yang berkaitan dengan Covid-19," katanya.

Salah satu kesiagaan yang harus dimiliki pemerintah adalah mempersiapkan pelayanan dan fasilitas kesehatan jika ada situasi gawat darurat yang menimpa wisatawan.

Hal ini penting mengingat Indonesia belum berstatus bebas pandemi.

  • Pandemi Jadi Endemi, Apakah Pasien Covid-19 Bayar Biaya Perawatan Sendiri?
  • Jokowi Klaim Indonesia Termasuk Negara yang Berhasil Tangani Pandemi Covid-19

Di samping itu, industri pariwisata melibatkan dua aktor penting, yakni host (tuan rumah) dan guest (tamu). Keduanya diharapkan dapat saling bekerja sama dalam menyambut penerapan bebas karantina ini.

Misalnya, wisatawan mancanegara (wisman) berartiyang datang ke Indonesia diimbau untuk benar-benar dalam kondisi sehat, begitu pula dengan tuan rumah yang akan melayani wisatawan.

Oleh karena itu, vaksinasi Covid-19 tentu dianggap penting sebagai syarat bagi wisman yang akan datang ke Indonesia.

"Diharapkan pemerintah dapat mempercepat vaksinasi booster bagi pelaku pariwisata di tanah air," imbuhnya.

  • 19 Negara Ditambah ke Daftar Visa on Arrival, Ada China dan Swiss
  • Penerapan Visa on Arrival Diperluas, Wisatawan dari China dan India Masuk Daftar

Sementara itu, Chusmeru berharap Visa on Arrival juga diterapkan di pintu masuk internasional lain, selain Bali dan Kepulauan Riau.

Ia meyakini Bali, misalnya, sudah sangat siap dan profesional dalam memberi layanan kepada wisatawan. Namun, lebih baik jika kebijakan tersebut juga diterapkan di lebih banyak pintu internasional.

Misalnya, pintu internasional di Destinasi Super Prioritas (DSP).

Hal itu menurutnya penting agar penyebaran wisman dapat merata ke berbagai daerah di Indonesia.

"Tentu saja Bali sudah profesional dalam memberi layanan kepada wisatawan, namun jika perlu, ke depannya layanan VOA ini ditambah ke beberapa bandara lain yang memiliki Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia," ujarnya.

  • 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia yang Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup
  • Bali Bukan Satu-satunya Surga Wisata Indonesia, Jelajahi Juga 5 Surga Destinasi Super Prioritas Ini

https://travel.kompas.com/read/2022/03/23/171708627/bebas-karantina-bisa-bangkitkan-lagi-pariwisata-indonesia-tapi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke