Wisata di Alor NTT Akan Ditata, Libatkan Masyarakat Lokal

KALABAHI, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) tengah menggenjot penataan sejumlah wisata di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur BPOLBF Shana Fatina mengatakan, pihaknya tidak hanya fokus pada pengembangan wisata budaya, tetapi wisata bahari.

"Ada dua kampung adat yang kita kembangkan. Satunya kampung adat Matalafang, satu lagi kampung adat Takpala," kata Shana kepada Kompas.com, melalui via telepon, Rabu (23/3/2022).

Selain dua kampung itu, sebut Shana, Desa Ternate di Kecamatan Alor Barat Laut juga sangat unik karena desa mempunyai produk kain tenun khas.

Sementara wisata bahari lanjut dia, BPOLBF akan menata wilayah sekitar Selat Pantar. Karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pengelola Selat Pantar untuk melakukan kolaboratif manajemen.

"Ini juga bagaimana kita membuat activity yang melibatkan masyarakat, comunity development, dan wisata minat khusus untuk diving," ujarnya.

Segmen pariwisata alor

Kendati demikian, sambung Shana, untuk sementara pihaknya lebih banyak mengembangkan konservasi dan perairan baharinya. Sebab, pariwisata Alor segmennya adalah wisatawan minat khusus.

"Kita akan buat peta tematik wisata bahari. Dan Alor salah satu yang akan dikembangkan agar di-notice oleh wisatawan, khususnya yang minat wisata bahari," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Sukerni Jayati menyampaikan terima kasih kepada BPOLBF yang sudah mendukung upaya pengembangan industri pariwisata di kabupaten itu.

Ripka mengatakan, pemerintah daerah siap membantu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan oleh pihak BPOLBF.

Khusus wilayah perairan kata dia, Kabupaten Alor memiliki lebih dari 70 titik diving yang bisa dinikmati oleh wisatawan.

"Karena memang di perairan di Alor banyak gugusan pulau dan titik diving yang luar biasa. Ada sekitar 70 titik yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Kami siap mendukung BPOLBF," pungkasnya.