Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mohibadaa, Cara Perempuan Gorontalo Jaga Kecantikan Selama Ramadhan

KOMPAS.com - Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kental akan tradisi dan budaya. Namun demikian, beberapa tradisi dan budaya di Gorontalo masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.

Salah satu tradisi di Gorontalo adalah mohibadaa. Tradisi turun temurun ini dilestarikan oleh para perempuan di Gorontalo, khususnya menjelang bulan Ramadhan.

Apa itu mohibadaa?

Mohibadaa adalah tradisi menggunakan lulur wajah atau masker yang dilakukan oleh para perempuan Gorontalo, seperti dikutip dari Kompas.com (21/05/2018).

Menariknya, masker ini dibuat dari campuran aneka rempah-rempah antara lain humopoto (kencur), bungale (bangle), dan alawahu (kunyit). Untuk mendapatkan khasiat maksimal, disarankan untuk menggunakan campuran tepung beras ketan agar hasil adonan masker lebih halus.

  • Adakah Batasan Minum Beras Kencur per Hari?
  • 4 Manfaat Masker Kunyit untuk Wajah, Atasi Jerawat sampai Kumis Tipis

Cara membuat ramuan mohibadaa cukup sederhana. Pertama, beras ketan direndam.

Kedua, beras yang sudah direndam kemudian ditumbuk bersama aneka rempah hingga tercampur halus, seperti tepung. Ketiga, ramuan mohibadaa siap dioleskan ke wajah.

Jika tidak ingin repot, paket rempah tradisional ini bisa dibeli di pasar tradisional dengan harga sekitar Rp 15.000 per paketnya.

Ramuan mohibadaa ini mempunya banyak manfaat bagi kulit. Perempuan yang rutin menggunakan ramuan mohibadaa merasakan kulitnya lebih kencang, sehat berseri, segar, minim kerutan, dan lembab.

Selain itu, ramuan khas Gorontalo ini cukup aman digunakan secara rutin karena berasal dari bahan-bahan alami.

“Kulit terasa kenyal dan sehat, serta tidak khawatir dengan ramuannya karena semua bahan tradisional dan alami,” tutur salah seorang warga Gorontalo, Asri Hudji dikutip dari Kompas.com, (21/05/2018).

Dengan segudang khasiat itu, tradisi mohibadaa dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan. Namun pelaksanaan mohibadaa pada bulan puasa menjadi lebih spesial.

Sebab selama Ramadhan, kulit terasa kering karena menahan makan dan minum. Terlebih cuaca di Gorontalo panas sehingga kulit mudah kering.

Selain bulan Ramadhan, tradisi mohibadaa juga menjadi ritual pada pernikahan adat Gorontalo.

Karmin Baruadi dan Sunarty Eraku dalam buku Lenggota Lo Pohutu, Upacara Adat Perkawinan Gorontalo (2018) mengatakan bahwa calon pengantin perempuan, para ibu-ibu, dan gadis-gadis diperbolehkan melakukan mohibadaa.

“Bagi ibu-ibu dan gadis-gadis diperkenankan untuk mendandani seluruh badan dengan lulur (mohibada’a), kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan momuhuto (siraman),” tulisnya dikutip Senin (28/03/2022).

  • Malamang, Tradisi Minangkabau untuk Kebersamaan Jelang Ramadhan
  • Kenapa Ziarah Kubur Ramai Dilakukan Saat Lebaran, Ini Alasannya

Dalam buku itu disampaikan bahwa tradisi mohibadaa pada acara pernikahan adat, dilakukan pada rangkaian mandi sauna atau molungudu. Molungudu merupakan mandi atau pembersihan diri secara tradisional yang diperuntukkan bagi wanita menjelang acara pernikahannya.

Kegiatan ini berlanjut dengan siraman atau momohuto. Calon pengantin perempuan dapat didampingi oleh perempuan yang merupakan kerabat terdekat saja.

“Orang-orang yang hadir adalah wanita kerabat terdekat, sebab saat tersebut, diri sang putri (calon pengantin perempuan) dalam keadaan peka terhadap orang-orang luar,” tulisnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/03/28/091105327/mohibadaa-cara-perempuan-gorontalo-jaga-kecantikan-selama-ramadhan

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke