5 Fakta Tunjungan Plaza Surabaya, Salah Satu Mal Terbesar di Indonesia

KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza (TP) Surabaya, Jawa Timur mengalami kebakaran pada Rabu (13/4/2022) sore. Api diketahui pada pukul 17.40 WIB yang diduga berasal dari Tunjungan Plaza 5. 

Api sempat membesar pada salah satu titik di mal tersebut. Beruntung, petugas pemadam kebakaran mampu memadamkan kobaran api tersebut. 

Hingga saat ini, pihak berwajib tengah menyelidiki penyebab kebakaran. Video kebakaran Tunjungan Plaza sempat viral di media sosial.

Maklum saja, sebab Tunjungan Plaza merupakan salah satu mal terbesar di Surabaya.

Tak hanya sebagai pusat perbelanjaan, mal yang berlokasi di Jalan Jenderal Basuki Rachmat No.8-12, Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Kota Surabaya merupakan salah satu tempat nongkrong favorit arek-arek Surabaya. 

Berikut fakta-fakta tentang Tunjungan Plaza yang perlu kamu ketahui.

• Sejarah Tunjungan Plaza

Tunjungan Plaza mulai dibangun pada awal 1985, seperti dikutip dari Kompas.com (14/04/2022). Pusat perbelanjaan ini didirikan oleh perusahaan properti ternama di Indonesia, PT Pakuwon Jati Tbk. 

Arsitek bangunan Tunjungan Plaza adalah PT Parama Consultant Jakarta yang bekerja sama dengan Peddle Throp & Walker, Australia, Singapura, Hong Kong, Inggris dan Amerika Serikat (AS). 

Proyek pembangunan Tunjungan Plaza dikerjakan oleh PT Kardi General Contractors Internasional. Pembangunannya memakan waktu selama 1,5 tahun dengan melibatkan 1.900 orang pekerja. 

Pembangunan Tunjungan Plaza ini menelan biaya investasi sebesar Rp 30 miliar. Tunjungan Plaza resmi dibuka untuk umum pada 7 Mei 1986, sedangkan grand opening dilakukan pada 15 Desember 1986. 

Grand opening Tunjungan Plaza diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Wahono yang ditandai dengan penandatanganan batu prasasti. 

Tunjungan Plaza diketahui merupakan mal terbesar kedua di Indonesia.

Hal ini berdasarkan total luas lantai yang disewakan atau nett leasable area (NLA) dari data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), seperti dikutip dari Kompas.com (23/11/2020). 

Tunjungan Plaza tercatat memiliki luas NLA sebesar 170.000 meter persegi. Sementara, mal terbesar di Indonesia adalah Mal Pakuwon yang juga berada di Surabaya dengan luas NLA yakni 180.000 meter persegi. 

Berdasarkan informasi dari situs Tunjungan Plaza, mal ini berdiri di atas lahan seluas 175.000 meter persegi.

• Terdiri dari 6 mal 

Ikon gaya hidup di Surabaya ini terdiri dari enam mal, yakni Tunjungan Plaza 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, seperti dikutip dari situs Tunjungan Plaza. 

Pusat perbelanjaan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain tempat parkir yang luas, parkir valet, pangkalan taksi, pusat informasi di beberapa tempat, pusat ATM, bank, nursery room, toilet umum dan toilet disabilitas, area merokok  musala, dan lainnya. 

Tunjungan Plaza juga dilengkapi dengan dua convention center dan empat atrium utama. Tak heran, Tunjungan Plaza menawarkan one-stop shopping and entertainment bagi pengunjung. 

Para pengunjung bisa menemukan berbagai merek nasional dan internasional di Tunjungan Plaza. Terdapat sekitar 600 outlet tenant yang mengisi pusat perbelanjaan tersebut. 

Tunjungan Plaza adalah rumah untuk merek-merek internasional seperti Hugo Boss, Tory Burch, Omega, Coach, Aigner, Under Armour, Dior, Make Up Forever, Gioi, Saladstop, dan Max Fashions, dan lainnya.

Ada pula dua departement store besar, yakni SOGO dan Matahari Departement Store.

Anchor tenants terkenal lainnya yang berada di Tunjungan Plaza adalah Informa, Uniqlo, H&M, Cinema XXI and IMAX, Ace Hardware, Hero Supermarket, serta ratusan tenant lainnya.

Berdasarkan informasi dari situs Pakuwon Jati, Tunjungan Plaza berdiri pada kawasan superblok Tunjungan City, sehingga terintegrasi dengan fasilitas lainnya yang dikembangkan oleh PT Pakuwon Jati Tbk. 

Pusat perbelanjaan ini berdekatan dengan pusat bisnis dan perkantoran (Pakuwon Center dan Pakuwon Tower), hotel (Sheraton Surabaya Hotel dan Four Points), hunian modern mewah (The Peak Residence dan One Icon), dan kondominium. 

Tunjungan City merupakan pelopor konsep kawasan mix used di Indonesia. Selain Tunjungan City, PT Pakuwon Jati Tbk mengembangkan kawasan superblok lainnya antara lain  superblok Pakuwon Mall (Surabaya), Kota Kasablanka (Jakarta), Gandaria City (Jakarta), dan Pakuwon Mall Bekasi. 

Di luar Jakarta dan Surabaya, perusahaan juga memiliki aset di Solo, yakni Hartono Mall Solo, dan Yogyakarta yakni Hartono Mall Yogyakarta yang terintegrasi dengan Marriott Hotel.