Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Koleksi Peninggalan Kerajaan Singosari di Museum Singhasari

MALANG, KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang ingin mempelajari sejarah dan peninggalan kerajaan Tumapel, atau lebih dikenal sebagai Kerajaan Singosari, mampir ke Museum Singhasari di Kabupaten Malang bisa menjadi pilihan menarik.

Di sana, tersimpan berbagai artefak peninggalan kerajaan Singosari, seperti arca Mahakal, Mahisha, Ganesha, Durga gaya Singosari, dan Prajna Paramita.

"Selain itu, ada juga koleksi pusaka-pusaka bersejarah. Meskipun tidak semua berasal dari Kerajaan Singosari, tapi ada juga yang berasal dari kerajaan Kediri dan Mataram," ungkap Pamong Budaya Ahli Muda Museum Singhasari, Yossy Indra saat ditemui, Minggu (12/06/2022).

Setidaknya, terdapat 345 koleksi artefak peninggalan sejarah pada museum seluas sekitar 3.000 meter persegi itu.

"Artefak-artefak ini di antaranya berbahan logam, kayu, dan batu," tuturnya.

Tidak semua koleksi di museum yang berada di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singosari itu merupakan artefak asli. Sebagian besar di antaranya adalah artefak replika.

Sebab, koleksi aslinya berada di Museum Leiden, Belanda dan Museum Nasional Indonesia.

"Koleksi asli dari artefak-artefak replika ini di antaranya banyak tersimpan di Museum Leiden, Belanda dan Museum Nasional Indonesia," jelasnya.

  • 8 Wisata Malam di Malang dan Batu yang Populer dan Instagramable
  • 5 Kampung Tematik di Kota Malang, Pas Dikunjungi Saat Libur Lebaran

Dari sekitar 345 koleksi artefak, Yossy menyebut ada sekitar 30 persen aetefak asli dan 70 persen sisanya koleksi replika.

"Jadi yang asli sekitar 50 item. Sisanya koleksi replika," tuturnya.

Koleksi artefak yang tersimpan tidak hanya milik museum. Beberapa di antaranya juga terdapat artefak milik beberapa desa di Kabupaten Malang.

"Artefak milik desa ini kami minta kepada pemerintah desa setempat untuk disimpan di sini agar lebih terjaga. Sebab di sini kan penyimpanan artefak sesuai dengan prosedur, baik dari sisi suhunya serta keamanannya," tutur Yossy.

Ke depannya, museum ini bakal menambah koleksi artefak yang didapatkan dari hasil ekskavasi situs Srigading, Kecamatan Lawang yang ditemukan pada akhir 2021 dan diduga merupakan peninggalan pada masa kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok.

"Artefak-artefak itu saat ini masih masa perawatan. Termasuk emas yang ditemukan saat ini masih dalam masa revitalisasi oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur," bebernya.

  • Keliling Kota Malang Gratis Naik Bus Macito, Ini Jadwalnya
  • Menyusuri Kampoeng Heritage Kajoetangan, Wisata Tempo Dulu di Malang

Di museum itu juga terdapat visualisasi cerita asmara pada masa Kerajaan Singosari yang diakui dunia sebagai 'Ingatan Kolektif Dunia (Memory of The World)', yakni cerita tentang perjuangan Panji Margasmara untuk mendapatkan cinta Ken Candrasari.

"Visualiasi cerita ini kami abadikan agar menjadi edukasi kepada masyarakat tentang sebuah cerita asli Malang yang diakui oleh dunia," terangnya.

Adapun lokasi Museum Singosari berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 14 kilometer (km) ke utara dari pusat Kota Malang.

Jika wisatawan dari luar kota ingin berkunjung, akan lebih mudah jika keluar dari Exit Tol Singosari. Kemudian, belok kanan ke arah Pasuruan.

Sekitar 1 km setelahnya terdapat gang bertuliskan bertuliskan "Museum Singhasari" di kiri jalan. Dari gang itu pengunjung tinggal masuk dan mengikuti jalan lurus sekitar 1 km

"Tidak ada biaya sepeser pun untuk masuk ke museum ini. Alias gratis," pungkas Yossy.

https://travel.kompas.com/read/2022/06/12/195528827/melihat-koleksi-peninggalan-kerajaan-singosari-di-museum-singhasari

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke