Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Referensi Bangun IKN, Seperti Apa Kota Sejong di Korea Selatan?

KOMPAS.com - Kota Sejong di Korea Selatan bakal menjadi salah satu referensi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Hal itu menjadi bagian pembahasan dalam lawatan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan.

Kota Sejong adalah ibu kota definitif kedua bagi Korea Selatan. Dikutip dari Kompas.com (29/07/2022), Sejong mulai dikembangkan pada 2007 dan resmi dibuka pada 2012. Sejumlah kementerian dipindahkan dari Kota Seoul ke Kota Sejong pada 2015.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol mengatakan dalam konferensi pers bersama Jokowi di Kantor Kepresidenan Yongaan di Seoul, Kamis (28/07/2022) bahwa keduanya sepakat memperkuat kerja sama dalam pembangunan IKN.

"Pengalaman Korea Selatan dalam pembangunan Kota Sejong bisa dijadikan referensi yang baik bagi indonesia," ujar Presiden Yoon, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.

Tentang Kota Sejong

Sejong mendapatkan status hukum sebagai Kota Khusus Otonom pada 2012, seperti dikutip DW. Kota ini berjarak sekitar 125 kilometer di selatan Seoul.

Nama Sejong diambil dari nama raja yang berkuasa pada Dinasti Joseon selama 53 tahun sejak 1397, yakni Raja Sejong yang Agung.

Ide pemindahan ibu kota dari Seoul digagas pertama kali oleh Presiden Roh Moo-hyun pada 2003. Tujuannya, untuk membagi kemakmuran dan pengaruh yang telah terkonsentrasi di Seoul ke bagian lain di negara tersebut, sekaligus mendorong pembangunan di daerah dan mengurangi beban kepadatan penduduk kronis di Seoul.

Rencana pemindahan ibu kota ke Sejong juga sempat diwarnai penolakan. Bahkan, ada tantangan hukum yang diajukan hingga ke Mahkamah Konstitusi pada 2004.

Dikutip dari situs Pemerintah Kota Sejong, luas area kota tersebut adalah 465 kilometer persegi. Berada di jantung Negeri Ginseng, perjalanan dari Sejong ke kota-kota besar lain di Korea diklaim dapat ditempuh dalam waktu dua jam.

Dalam situs tersebut, mereka mencantumkan keunggulan Sejong sebagai percontohan smart city serta menyuguhkan infrastruktur pendidikan, budaya, kesejahteraan, dan kesehatan kelas dunia.


Destinasi wisata di Sejong

Kota dengan populasi sekitar 320.000 orang itu memiliki sejumlah destinasi wisata untuk dikunjungi.

Salah satunya adalah Taman Danau Sejong yang merupakan danau buatan terbesar di Korea Selatan. Dikutip dari situs Pemerintah Kota Sejong, luas danau buatan tersebut menyamai 62 lapangan sepak bola.

Taman Danau Sejong memiliki lima pulau buatan yang masing-masingnya digunakan untuk peruntukkan khusus. Pulau Festival (Festival Island), misalnya, kerap dijadikan lokasi untuk menyelenggarakan berbagai festival, sementara Pulau Kolam (Pool Island) dikaitkan dengan pantainya Kota Sejong.

Ada pula situs perkemahan Hapgang yang berlokasi di Taman Hapgang Sektor Sejong, area kemah yang menyatukan alam dan manusia lewat berbagai atraksi. Misalnya, taman ekologi dan lahan basah yang dilestarikan lalu dijadikan jalur sepeda, jalan setapak, dan jalur pendakian untuk menikmati keindahan Sungai Geumgang dan Sungai Miho.

Jika ingin melihat bunga-bunga sakura bermekaran yang indah bisa datang selama Bulan April ke tiga jalur utama untuk menyaksikan bunga sakura. Tiga jalur tersebut yakni Jocheon Cherry Blossom Path, Gobok Reservoir Cherry Blossom Path, dan Buyong Cherry Blossom Path.

Bahkan, kompleks Pemerintah Sejong punya taman atap alias rooftop sepanjang 3,5 kilometer yang juga kerap digunakan warga untuk berwisata. Tempat ini rencananya akan didaftarkan ke Guiness Book of Records sebagai taman atap terbesar di antara kantor administrasi publik.

Taman atap itu dibuka pada 2014 dan kini sudah ditanami 1,3 juta pohon.

Selain destinasi wisata, Sejong juga memiliki sejumlah agenda festival, seperti Sejong Festival, Jochiwon Peach Festival, dan The Flower Festivals of Sejong.

Festival-festival yang digelar memiliki beragam tema, mulai dari konser musik, seni, hingga budaya.

https://travel.kompas.com/read/2022/07/29/094538927/jadi-referensi-bangun-ikn-seperti-apa-kota-sejong-di-korea-selatan

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke