Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Merawat Batik agar Tetap Awet, Cuci dengan Sampo Bayi

KOMPAS.com - Kain batik yang dibuat menggunakan teknik tulis dan cap harus dirawat dengan baik agar tahan lama dan tidak cepat luntur.

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar koleksi kain batikmu tetap awet, mulai dari cara mencuci, menyimpan, dan menyetrika.

Koordinator Museum Batik Indonesia di Jakarta Timur, Archangela, menyampaikan lima tips penting dalam merawat kain batik agar awet, tidak mudah rapuh dan tidak dimakan serangga.

Tips merawat kain batik agar tetap awet

1. Jangan mencuci kain batik dengan detergen

Kain batik sebaiknya tidak dicuci menggunakan detergen biasa karena dapat membuat warna luntur lebih cepat. Pemakai batik disarankan untuk memakai biji tanaman lerak atau rerek yang sudah direbus, sebagai detergen alami.

"Buah lerak mengandung saponin, zat yang dapat menghasilkan busa bila tercampur air. Selain itu, lerak mengandung zat anti-bakteri. Biji leraknya direbus dulu, itu kayak detergen alami," kata Archangela saat ditemui Kompas.com, Jumat (21/10/2022).

  • Museum Batik Indonesia TMII, Punya Koleksi 860 Kain Batik Seluruh Negeri
  • Cara dan Aturan Berkunjung ke Museum Batik Indonesia yang Resmi Dibuka

"Nah nanti dicuci biasa, kotorannya akan luntur dan warna kain batik juga tetap terjaga, karena itu detergen alami," imbuhnya.

Jika cara ini dinilai sedikit ribet, sebagai alternatifnya kamu bisa mencuci dengan sabun atau sampo bayi. Bahkan, jika pakaian atau kain batik dinilai tidak begitu kotor dan hanya berdebu, juga boleh dicuci dengan air saja.

2. Cuci dengan tangan

Jangan mencuci kain batik dengan mesin cuci.

Sebaliknya, kamu bisa sekadar menguceknya saja dengan tangan.

Berikutnya, jangan menjemur pakaian dan kain batik langsung terkena sinar matahari.

Pakaian dan kain batik tersebut cukup diangin-anginkan saja. 

4. Jangan disetrika jika merasa tidak perlu

Kain batik yang dicuci dengan tangan biasanya tidak begitu lecek, sehingga bisa langsung dijemur dan disimpan dengan rapi setelah kering.

Namun, jika kain batik perlu disetrika, maka kain tersebut sebaiknya dilapisi terlebih dahulu dengan kain lainnya, agar tidak terkena panas setrika secara langsung.

"Kalau mau disetrika, bisa dilapis dengan kain lain terlebih dulu, atau di-steam pakai setrika uap aja," kata dia.

Terakhir adalah tips menyimpan kain batik agar tidak kutuan dan tidak rapuh saat berada dalam lemari, khususnya dalam jangka waktu yang lama.

Bila ingin menyimpan kain batik, sebaiknya masukkan juga rempah-rempah, seperti akar wangi dan cengkeh, ke lemari guna mencegah masuknya serangga, termasuk kutu.

"Kalau kain batiknya punya indikasi termakan serangga, seperti ada bolongan kecil, itu kainnya bisa diratus (diuap), biasanya nenek-nenek zaman dulu suka meratus menggunakan kurungan ayam, terus kainnya ditaruh di atas kurungan untuk diuapin, diratus," jelas Archangela.

  • 3 Fakta Hari Batik Nasional 2 Oktober, Bermula Dari Pengakuan UNESCO
  • Hari Batik Nasional, Ini 7 Kampung Tempat Belanja dan Belajar Batik

Lalu, jika disimpan di lemari dalam waktu yang lama, pemakai kain disarankan untuk sering mengangin-anginkan kainnya. Hal ini karena kondisi yang terlalu lembap atau terlalu kering dapat menjadi masalah.

"Kalau terlalu kering kainnya bisa terlalu rapuh, dan mudah patah kayak kertas. Tapi kalau terlalu lembap, nanti bisa banyak serangga, bisa bolong-bolong karena banyak kutu," tuturnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/23/070500127/cara-merawat-batik-agar-tetap-awet-cuci-dengan-sampo-bayi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke