Pengalaman Nongkrong di Halte Bundaran HI, Bisa Liat Sunset

KOMPAS.com - Siapa yang sangka halte yang biasanya dijadikan tempat naik penumpang, kini bisa dipakai jadi tempat nongkrong.

Salah satu halte yang dimodifikasi itu adalah Halte Tranjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) tepatnya di lantai 2.

"Tempat makannya baru sekitar satu bulanan," kata salah satu petugas Transjakarta Adjie kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Kompas.com pun penasaran ingin mencoba langsung sensasi nongkrong di Halte Bundaran HI itu.

Pengalaman nongkrong di Halte Bundaran HI

Kompas.com mencoba datang langsung ke Halte Bundaran HI pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB.

Suasana di Halte Bundaran itu tampak ramai dari kejauhan, begitu pula saat dilihat dari dekat. Tenyata banyak orang yang ingin masuk ke halte tersebut dengan cara tap-in.

Aturan tap-in ini diwajibkan bagi semua pengunjung yang ingin masuk untuk naik Bus Transjakarta ataupun ke tempat nongkrong di lantai dua.

Kompas.com pun langsung melakukan tap-in dan pergi menuju lantai dua tempat di mana area nongkrong ada.

Setibanya di lantai dua, Kompas.com melihat banyak tenant makanan dan minuman, lengkap dengan tempat duduk dan meja.

Tenat makanan yang disediakan juga cukup banyak. Namun, mayoritas hanya camilan, seperti kentang goreng, camilan khas Korea Selatan, roti, burger hingga jajanan anak Indonesia jaman dulu (jadul) juga tersedia.

Harga makanan dan minuman di Halte Transjakarta Bundaran HI juga cukup terjangkau. Untuk makanan, bisa mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 45.000. Sementara untuk minuman mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 30.000.

Kompas.com pun membeli beberapa camilan dan minuman, kemudian memilih tempat duduk dekat kaca pembatas halte.

Suasana nongkrong di Halte Bundaran HI pada sore yang cukup teduh dan tidak terlalu ramai sambil ditemani es teh sangat cukup menenangkan hati.

Tempat foto-foto di Halte Bundaran HI

Sebelum pulang, Kompas.com menyempatkan diri untuk mampir ke area anjungan yang dimiliki Halte Bundaran HI.

Di tempat itu, tampak banyak pengunjug yang sedang berfoto dengan latar belakang Monumen Selamat Datang hingga gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.

Selain itu, tempat ini juga cocok untuk berburu matahari terbenam atau sunset. Sunset di sini tampak sangat indah karena matahari tenggelam di antara gedung-gedung tinggi.

Bagi pengunjung masuk area anjungan yang mengarah langsung ke Monumen Selamat Datang harus bersabar untuk antre jika keadaan sedang ramai.

Sebab area anjungan tersebut tidak boleh menanggung beban lebih dari 20 orang pengunjung. Hari pun sudah semakin gelap, Kompas.com pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah.