POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Makam tokoh ulama penyebar pertama Islam di Sulawesi Barat, kiai Haji Muhammad Tahir atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo, ramai dikunjungi oleh para peziarah memasuki bulan Ramadhan.
Tradisi ini dilakukan oleh warga sebagai bentuk penghormatan para wali atau ulama yang telah menyebarkan ajaran agama Islam pada abad ke-18 silam.
Adapun makam Imam Lapeo terletak di Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Adapun Imam Lapeo merupakan salah satu wali atau ulama besar yang sangat tersohor di Sulawesi.
Ia adalah salah satu ulama besar yang menyebarkan ajaran agama islam pertama di tanah Mandar pada abad ke-18.
Di depan makam, para peziarah melantunkan doa dan zikir, memohon kepada Sang Pencipta agar diberi kesehatan dan keberkahan selama menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Salah satu peziarah, Muhlis mengatakan, nyekar ke makam tokoh-tokoh penyebar Islam merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan keluarganya setiap tahunnya.
“Ini tradisi tahunan yang tetap dilestarikan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur termasuk para ulama dan tokoh penyebar agama Islam,” kata Muhlis.
Penjaga makam Imam Lapeo, Ikram menyebutkan, Para peziarah ke makam Lapeo tidak hanya datang dari wilayah Sulawesi Barat, namun ada juga yang datang dari luar daerah seperti Sidrap, Pinrang, Makassar, Palu, bahkan dari luar Sulawesi.
“Bahkan (dari) luar pulau seperti Kalimantan dan Jawa,” kata Ikram.
Selain makam Imam Lapeo, ada pula tiga makam lainnya di kompleks tersebut, serta makam anak dan cucu Imam Lapeo.
https://travel.kompas.com/read/2023/04/02/231023627/tradisi-ziarah-ke-makam-imam-lapeo-di-sulbar-memasuki-bulan-ramadhan