KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis analisis tren terbaru industri perhotelan tahun 2022/2023.
Tren tersebut berkembang utamanya setelah Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Berikut rincian beberapa tren tersebut:
Salah satu tren industri perhotelan pada tahun 2022/2023 adalah meningkatnya tingkat okupansi hotel setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menujukkan tingkat okupansi hotel pada tahun 2022 mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
"Munculnya tren revenge tourism ini dapat berdampak baik bagi sektor pariwisata yang 'mati suri' selama dua tahun terakhir," demikian yang tertulis dalam data analisis tren pariwisata tahun 2022/2023 yang diterima Kompas.com dari Kemenparekraf, Senin (10/4/2023).
Untuk diketahui, dilansir dari Kompas.com, Rabu (4/8/2021), revenge travel adalah fenomena yang terjadi ketika masyarakat melakukan perjalanan setelah menjalani isolasi. Fenomena ini erat kaitannya dengan pandemi Covid-19 yang mewajibkan adanya pembatasan perjalanan.
Hotel kapsul banyak diminati oleh tamu, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Selain itu, harga yang terjangkau juga menjadi salah satu alasan tren hotel kapsul kembali meningkat.
Adapun hotel kapsul juga rencananya akan dihadirkan dalam destinasi super prioritas (DSP) karena dinilai cukup menguntungkan, khususnya bagi wisatawan dengan modal minim.
Sebagai informasi, hotel kapsul memiliki kamar yang lebih praktis karena biasanya hanya terdiri dari kasur dan dilengkapi sejumlah fasilitas, mulai dari pengaturan lampu hingga televisi.
Tren lainnya adalah adanya hiburan tambahan di dalam kamar, salah satunya layanan streaming.
Kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan streaming selama pandemi membuat banyak hotel kini menyediakan layanan smart TV untuk aktivitas tersebut.
Adanya Netflix, salah satu platform streaming, di kamar menjadi salah satu fasilitas hotel yang dicari oleh tamu, khususnya hotel-hotel butik atau non-bintang yang menawarkan suasana kekinian.
Menurut Kemenparekraf, menginap di glamping (glamour camping) akan menjadi tren pasca-pandemi Covid-19.
Hal ini karena akan ada wisatawan yang ingin liburan dengan tetap menerapkan jaga jarak (social distancing).
Selain itu, mereka juga mencari atraksi wisata berbasis NEW-A atau nature (alam), ecotourism (ekowisata), wellness (kebugaran), dan adventure (petualangan) yang semuanya terakomodasi di glamping.
Tren lainnya adalah menjelajahi pulau-pulau di Indonesia menggunakan kapal pinisi.
Dalam tren ini, wisatawan bisa jalan-jalan sekaligus menginap di dalam kapal pinisi yang disewa.
Di tengah persaingan bisnis di industri perhotelan yang semakin ketat, muncul berbagai inovasi untuk mencari diferensiasi hotel yang ke epannya juga akan menjadi tren.
Inovasi yang belakangan muncul adalah memadukan konsep pariwisata dengan industri kreatif melalui penggunaan produk yang mempunyai kekayaan intelektual.
Salah satu yang melakukan kolaborasi semacam ini adalah Hotel Cartel di Bandung yang mengedepankan kekayaan intelektual.
https://travel.kompas.com/read/2023/04/11/150434127/6-tren-industri-hotel-2022-2023-glamping-banyak-diminati
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.