Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Roro Jonggrang, Kisah Proyek Membangun Candi Prambanan dalam Semalam yang Gagal

KOMPAS.com - Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang ialah komplek candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun ada abad ke-9 Masehi. Lokasinya ada di Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Jawa Tengah.

Dikutip dari Kompas.com (20/11/2022), Candi Prambanan dibangun pada abad ke-8 Masehi ketika masa Kerajaan Mataram Kuno di bawah pemerintahan Rakai Pikatan.

Kemegahan Candi Prambanan yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY pun masih bisa disaksikan oleh wisatawan hingga kini.

Namun di balik kemegahannya, Candi Prambanan punya legenda yang berkaitan dengan proses pembangunannya. Konon candi ini dibangun dalam semalam.

Layaknya sebuah legenda, ada beragam versi cerita yang kini beredar mengenai proses terbentuknya Candi Prambanan.

Salah satunya yaitu dari buku Roro Jonggrang: Kisah Seribu Candi di Tanah Prambanan karya Ahmad Ginanjar (2008) terbitan ALPRIN.

Legenda Roro Jonggrang, proyek pembangunan candi dalam semalam

Menurut ceritanya, pada zaman dahulu berdirilah dua kerajaan besar yang memang tidak pernah damai. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Pengging dan Kerajaan Prambanan.

Kerajaan Pengging pada saat itu dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Damar Mayo, sementara Kerajaan Prambanan dipimpin oleh Prabu Ratu Boko.

Kedua kerajaan ini kerap berperang karena berbagai hal, mulai dari masalah perbatasan, perdagangan, hingga daerah kekuasaan.

  • Harga Tiket Candi Prambanan dan Jam Buka Saat Libur Lebaran 2023
  • Bukan di Jawa Tengah, Candi Prambanan Ternyata Masuk DI Yogyakarta

Sampai suatu ketika terjadilah perang sengit yang menyebabkan banyak prajurit perang meninggal dunia dan pasukan Kerajaan Pengging dipukul mundur.

Melihat situasi ini, Prabu Damar Mayo kemudian mengutus putra mahkotanya bernama Joko Bandung untuk maju melawan Kerajaan Prambanan.

Menurut cerita, Joko Bandung merupakan sosok putra mahkota yang tidak menyukai peperangan. Ia lebih sering bersemedi di dalam gua mengasingkan diri dari kecamuk perang. 

Akan tetapi melihat peperangan yang semakin banyak memakan korban, alhasil Joko Bandung mau menuruti titah sang ayah untuk ikut berperang melawan Kerajaan Prambanan.

Dalam perjalanan menuju Kerajaan Prambanan, pasukan Joko Bandung dihadang oleh sosok raksasa bernama Bondowoso. Pertarungan tersebut berakhir dimenangkan oleh Joko Bandung.

Namun, sebelum menemui ajalnya, Bondowoso meminta agar jiwanya diizinkan masuk ke dalam tubuh Joko Bandung. Setelah diizinkan, tubuh Joko Bandung menjadi makin kuat.

Sayangnya, selain melebur bersama kekuatan Bondowoso, Joko juga melebur bersama sifat Bondowoso yang angkuh. Dari situlah nama Joko berubah menjadi Joko Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Singkat cerita, Bandung Bondowoso berhasil memukul mundur pasukan Kerajaan Prambanan dan bahkan berhasil membunuh raja Kerajaan Prambanan, yaitu Prabu Ratu Boko.

Masih dalam masa kemenangannya melawan Kerajaan Prambanan, suatu hari Bandung Bondowoso melihat sosok Roro Jonggrang, putri dari Prabu Ratu Boko. Melihat kecantikan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun jatuh hati dan hendak meminang Roro Jonggrang menjadi istrinya.

Mengetahui Bandung Bondowoso, sosok yang telah membunuh ayahnya, hendak melamar dirinya, Roro Jonggrang marah. Namun hal itu justru ia manfaatkan untuk menjatuhkan Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang mengatakan akan menerima lamaran Bandung Bondowoso dengan dua syarat, yaitu ia membangun sebuah sumur tanpa dasar dan 1.000 candi dalam satu malam.

Bandung Bondowoso kemudian menyanggupi persyaratan tersebut. Ia kemudian meminta bala bantuan jin untuk mewujudkan dua syarat dari Roro Jonggrang.

Benar saja, Bandung Bondowoso berhasil membangun sebuah sumur tanpa dasar dan melaporkannya kepada Roro Jonggrang.

Saat melihat keberadaan sumur tersebut, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso mengambilkan air di dalam sumur untuknya.

Saat Bandung Bondowoso sedang berada di dasar sumur, Roro Jonggrang dan prajuritnya menimbunnya dari atas menggunakan tanah.

Namun, Bandung Bondowoso berhasil selamat dari kejadian tersebut dan mengatakan akan mewujudkan syarat kedua yang diminta oleh Roro Jonggrang.

Proyek pembangunan candi dalam semalam yang gagal

Bersama bantuan pasukan jin, Bandung Bondowoso dengan cepat mampu membangun candi yang ia janjikan. Melihat proses pembuatan candi yang hampir selesai, Roro Jonggrang memerintahkan rakyatnya untuk membakar jerami di ufuk timur dan mulai membunyikan lesung.

Hal ini bertujuan agar keadaan seolah sudah pagi dan menggagalkan proses pembuatan candi. Melihat langit yang nampak terang, para jin mulai hilang dan meninggalkan Bandung Bondowoso dengan bangunan candi yang belum selesai.

Melihat hal tersebut, Roro Jonggrang datang dan hendak menghitung candi yang selesai dibangun. Setelah dihitung, candi yang dibangun joko masih berjumlah 999, kurang satu candi sesuai persyaratan Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso kemudian murka karena mengetahui Roro Jonggrang berlaku curang. Alhasil ia membawa Roro Jonggrang ke atas candi dan mengutuknya menjadi batu sebagai pelengkap candi yang dibangun.

Tidak hanya itu, Bandung Bondowoso juga mengutuk para perempuan yang belum menikah di kerajaan Prambanan, dan mengatakan bahwa mereka akan sulit menemukan jodoh sampai tua.

https://travel.kompas.com/read/2023/05/05/131227327/legenda-roro-jonggrang-kisah-proyek-membangun-candi-prambanan-dalam-semalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke