Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Ritual Pensakralan Api dalam Perayaan Waisak?

MAGELANG, KOMPAS.com - Perayaan Waisak Nasional 2567 BE/2023 dimulai hari ini, Jumat (2/6/2023). Rangkaian perayaan ini diawali dengan ritual pengambilan Api Dharma dari Mrapen Grobongan.

Setelah itu Api Dharma akan disakralkan di Candi Mendut.

"Pensakralan Api Dharma ini diikuti oleh beberapa aliran seperti aliran Theravada, Mahayana, Tantrayana, dan Tridharma yang akan jalan kaki mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga kali," anggota DPD Walubi Jawa Tengah Eka kepada Kompas.com di lokasi, Jumat. 

Lalu, apa yang dilakukan selama prosesi pensakralan Api Dharma

Apa itu pensakralan Api Dharma?

Berdasarkan keterangan resmi dari Pimpinan Ritual Api Dharma Mrapen Waisak Nasional 2567 B.E/2023 YM. Bhante Subin Goshito Mahathera, api merupakan cahaya dalam kegelapan.

"Api melambangkan pancaran cahaya dalam kegelapan, begitu juga dengan Api Dharma menjadi penerang bagi semua orang yang melakukan dharma. Api dharma membuat hati terang, tenang, dan sampai kesuciannya," kata Bhante Subin Goshito.

Menurut Bhante Subin, Api Dharma memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, dan memberikan semangat menembus ketidaktahuan dalam kehidupan.

Pancaran penerangan ini, kata Bhante Subin, akan menjadikan kehidupan bisa terayomi oleh tuntutan Dharma yang mampu melepaskan manusia dari belenggu penderitaan.

"Api Dharma sebagai lambang semangat merupakan sarana peribadatan ritual umat Buddha yang senantiasa melahirkan pencerahan dan penyadaran dalam kehidupan ini," katanya.

Ia melanjutkan, dengan lambang api ini umat Buddha berupaya menjadikan kebersamaan dan kerukunan hidup umat beragama yang dilandasi oleh cinta kasih dan welas asih.

Rangkaian Perayaan Waisak 2023 diawali dengan prosesi pengambilan Api Dharma di Mrapen Grobongan. Setelah itu Api Dharma disakralkan di Candi Mendut pada sore hari.

Pada prosesi tersebut Api Dharma dibawa menggunakan mobil bak terbuka, kemudian api dipindahkan ke altar prosesi di Candi Mendut.

"Api Dharma tadi untuk penerangan, (setelah tiba di Candi Mendut), api tersebut diterima oleh Ketua Walubi Hartati Murdaya," kata salah satu pengurus Walubi Mulyono kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (2/6/2023).

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Api Dharma yang diberangkatkan dari Mrapen Grobongan tiba di Candi Mendut sekitar pukul 15.30 WIB.

Setelah tiba di Candi Mendut, pengurus Walubi diikuti para bhante membawa Api Dharma bersamaan menuju altar.

Tepat di dekat altar, berjejer para bhante dan pengurus Walubi menyambut kedatangan Api Dharma.

Api tersebut kemudian dipindahkan ke altar bersamaan dengan doa doa yang dipanjatkan umat Buddha.

"Setelah lilin dinyalakan di altar, kemudian dilanjutkan dengan prosesi Pradaksina," kata Mulyono.

Pada prosesi Pradaksina, para bhante dari beberapa aliran seperti aliran Theravada, Mahayana, Tantrayana, dan Tridharma akan jalan kaki mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga kali.

Beberapa bhante juga nampak naik ke atas Candi Mendut dan mengelilingi candi dari atas.

"Setelah para bhante mengelilingi Candi Mendut tiga kali, kemudian kembali ke dekat altar dan berdoa bersama," pungkas Mulyono.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/02/190600527/apa-itu-ritual-pensakralan-api-dalam-perayaan-waisak-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke