Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Alasan Posisi Jendela dan Kursi di Pesawat Tidak Sejajar

KOMPAS.com - Duduk di kursi dekat jendela saat naik pesawat memudahkanmu untuk melihat pemandangan dari ketinggian. 

Namun, pernahkah kamu memerhatikan bahwa posisi jendela dan kursi pesawat tidak selalu sejajar.

  • Bolehkah Naik Pesawat Saat Hamil Besar?
  • Apakah Jendela Pesawat Bisa Dibuka?

Maka dari itu, terkadang penumpang yang duduk di samping jendela harus menjulurkan leher untuk melihat pemandangan tersebut.

Ternyata, ada alasan khusus mengapa jendela dan kursi pesawat tidak diletakkan sejajar.

Dikutip laman Simple Most, Senin (3/7/2023), kabin pesawat dirancang memiliki jarak yang seragam antara tempat duduk dan jendela.

Namun, keputusan akhir tentang pengaturan tempat duduk sepenuhnya berdasarkan maskapai penerbangan yang membeli pesawat tersebut. Tidak banyak dari mereka yang mengikuti desain yang disarankan.

Sebelumnya video dari kanal Today I Found Out di YouTube menunjukkan, tempat duduk di pesawat dipasang mengikuti jalur yang sudah tersedia. Kursi tersebut pun bisa dipindahkan.

Maskapai penerbangan cenderung mengisi pesawat dengan sebanyak mungkin tempat duduk. Artinya, jarak antara satu tempat duduk dengan tempat duduk lain bisa menjadi lebih sempit.

Ketika tempat duduk tidak dipasang sesuai desain aslinya, tempat duduk dan jendela tidak berada dalam posisi sejajar.

  • Apa yang Harus Dilakukan Jika Koper Hilang di Pesawat? Ini Prosedurnya
  • Video Viral Melahirkan di Pesawat, Ini 6 Tips Naik Pesawat Saat Hamil

Demi harga tiket yang terjangkau

Secara umum, maskapai penerbangan dapat mengatur penempatan kursi agar sejajar dengan jendela.

Namun, sebagian besar maskapai penerbangan terkadang lebih fokus mengisi pesawat dengan banyak kursi agar tarif tiket pesawat lebih terjangkau sehingga maskapai tersebut bisa tetap bersaing.

Akan teetapi, hal tersebut berdampak terhadap sempitnya ruang kaki dan sulitnya memandangi pemandangan lewat jendela.

Seorang Senior Director dari rumah desain Teague, Anthony Harcup, menjelaskan posisi kursi dan jendela pesawat yang tidak sejajar.

Menurut Harcup, jarak dan posisi tempat duduk ditentukan oleh kebutuhan komersial maskapai penerbangan, dan jarak antara jendela ditentukan oleh persyaratan teknis dari produsen pesawat.

"Pesawat dibangun dalam bagian struktural yang ditutupi oleh panel interior besar, masing-masing memiliki dua jendela," ujar Harcup sebagaimana dilansir DMarge, Senin (3/7/2023).

Struktur tersebut memiliki sambungan tumpang tindih yang memungkinkan pesawat menjadi lebih fleksibel saat terbang tanpa memperlihatkan strukturnya.

Untuk setiap model pesawat, seperti A320, B737, A350, atau B787, pengaturan ini tidak berubah.

"Semua model keluar dari pabrik dengan jarak yang sama tanpa memperhatikan maskapai atau operatornya," ujar Harcup.

"Tempat duduk dikonfigurasi dan diatur agar sesuai kebutuhan komersial maskapai penerbangan," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, setiap maskapai penerbangan memiliki model bisnis berbeda, seperti:

Ketiga model bisnis itu membutuhkan jenis kursi, jarak antar-kursi, serta konfigurasi yang berbeda pula.

"Proses LOPA (layout of passenger accommodation) merupakan proses terpisah yang tidak mempertimbangkan penempatan jendela," sebut Harcup.

Sementara itu, dikutip dari Business Insider, Senin (3/7/2023), tujuan penerapan tersebut dari maskapai penerbangan adalah memungkinkan adanya jumlah kursi yang banyak di dalam pesawat. 

https://travel.kompas.com/read/2023/07/03/160500727/ini-alasan-posisi-jendela-dan-kursi-di-pesawat-tidak-sejajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke