Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taman Alam Lumbini Sumatera Utara, Ada Pagoda Tertinggi di Indonesia 

KOMPAS.com - Wisatawan tentunya tidak asing dengan Pagoda Shwedagon, Myanmar. Namun, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Myanmar untuk melihat salah satu pagoda terbesar di dunia tersebut

Di Indonesia, wisatawan bisa menjumpai replika Pagoda Shwedagon, Myanmar yang berada di Taman Alam Lumbini. Lokasinya di Barus Jahe, Berastagi, Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

  • 8 Wisata Berastagi Sumatera Utara, Ada Pagoda Tertinggi di Indonesia 
  • Panduan Wisata Mikie Funland, Taman Hiburan Terbesar di Sumatera Utara

Pagoda yang selesai dibangun pada 2010 ini, memiliki tinggi  46,8 meter, panjang 68 meter, dan lebar 68 meter. Dengan ketinggian tersebut, Taman Alam Lumbini menjadi pagoda tertinggi di Indonesia, seperti dikutip dari laman resminya.

Berikut sejumlah hal mengenai Taman Alam Lumbini yang menarik untuk diketahui seperti daya tarik, harga tiket, jam buka, dan aktivitas. 

Pagoda di Taman Alam Lumbini dibangun pada 2007 dan selesai pada 2010. Saat peresmiannya, replika Pagoda Shwedagon, Myanmar ini berhasil memecahkan rekor MURI kategori puja bakti atau kebaktian yang didatangi biksu paling banyak. 

Mengutip dari Tribun News Wiki, sebanyak 1.250 biksu menghadiri peresmian Taman Alam Lumbini, yang berasal dari Indonesia, Mynamar, dan Thailand. 

Adapun nama Lumbini diambil dari sebuah tempat bernama serupa yang berada di kaki Gunung Humalaya, Nepal. Lumbini merupakan tempat kelahiran sang Buddha, Siddharta Gautama di Nepal.

Daya tarik Taman Alam Lumbini adalah bangunan pagoda megah berlapis warna emas yang dikelilingi taman, di atas lahan seluas 3 hektare. Berada di kaki Gunung Sibayak, kawasan Taman Alam Lumbini memiliki udara sejuk serta panorama indah.

  • Serunya Trekking di Bukit Lawang Sumatera Utara, Bertemu Orangutan dan Monyet
  • Kunjungan Wisman Meningkat, Sumatera Utara Gencarkan Promosi Wisata

Serupa dengan Pagoda Shwedagon, Myanmar, pagoda di Taman Alam Lumbini ini menyimpang berbagai relik, arahat, dan patung Buddha dari berbagai negara. Pengunjung akan disambut dengan pintu berhiaskan pahatan seniman Myanmar, yang akan mengantaskan ke ruang ibadah dan penyimpanan relik atau sisa abu pembakaran orang suci.

Selain menikmati bangunan pagoda yang megah, pengunjung dapat menikmati panorama sekitar. Sebelum menuju pagoda Taman Alam Lumbini, pengunjung harus melewati jembatan gantung sepanjang 20 meter, yang dikenal sebagai Titi Lumbini.

Dari atas jembatan, pengunjung dapat menyaksikan taman yang tertata rapi serta dipenuhi beragam bunga.

Harga tiket masuk Taman Alam Lumbini

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Taman Alam Lumbini juga terbuka bagi wisatawan umum. Tidak ada tiket masuk khusus bagi wisatawan yang berkunjung ke Taman Alam Lumbuni.

Namun, wisatawan bisa memberikan donasi sukarela yang akan digunakan untuk pengembangan Taman Alam Lumbini. 

Jam buka Taman Alam Lumbini

Taman Alam Lumbini buka setiap hari  mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Ada beragam aktivitas yang daapt dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Taman Alam Lumbini. Selain menyaksikan kemegahan pagoda Taman Alam Lumbini, pengunjung dapat menjumpai beragam relik, arahat, dan patung Buddha dari berbagai negara.

Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan alam di kaki Gunung Sibayak yang berhawa sejuk. Pemandangan tersebut sangat cocok untuk menjadi latar belakang foto yang Instagramable.

Selain itu, pada bagian dalam pagoda  terdapat pohon permohonan, atau Wishing Tree. Wisatawan bisa menuliskan permohonan dan harapan pada sebuah kertas, kemudian menggantungnya pada Wishing Tree.

Taman Alam Lumbini juga dilengkapi dengan fasilitas restoran vegan, taman hijau, toilet, jasa fotografer profesional, dan penyewaan hanbook.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/23/104000927/taman-alam-lumbini-sumatera-utara-ada-pagoda-tertinggi-di-indonesia-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke