Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panduan Lengkap ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

KOMPAS.com - Kegiatan tapak tilas perumusan naskah Proklamasi sebelum Indonesia resmi merdeka, bisa dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. 

Gedung yang difungsikan sebagai museum saat ini, dulunya merupakan kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda yang digunakan sebagai tempat perumusan naskah proklamasi oleh para pahlawan Indonesia.

"Umumnya pengunjung yang datang ke sini karena direncanakan ingin melihat lokasi perumusan naskah proklamasi," kata petugas Museum Perumusan Naskah Proklamasi bernama Ides kepada Kompas.com di Lokasi, Minggu (30/7/2023).

Wisatawan yang hendak datang berkunjung, Museum Perumusan Naskah Proklamasi berlokasi di Jalan Imam Bonjol 1, Jakarta Pusat.

Panduan lengkap ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Simak panduan lengkap yang Kompas.com rangkum usai berkunjung ke lokasi pada Minggu (30/7/2023):

Jam buka Musuem Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi buka dan bisa dikunjungi setiap hari, kecuali hari Senin dan libur nasional.

"Museum Perumusan Naskah Proklamasi buka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB," kata petugas keamanan Museum Perumusan Naskah Proklamasi Nurul Huda kepada Kompas.com di lokasi, Minggu (30/7/2023).

Namun khusus pada hari Jumat, Museum Perumusan Naskah Proklamasi buka sampai pukul 16.30 WIB. 

Harga tiket masuk Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Setiap pengunjung yang datang ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dikenai biaya tiket masuk yang terjangkau.

Harga tiketnya adalah mulai dari Rp 1.000 per orang untuk kalangan anak-anak dan mulai dari Rp 2.000 per orang untuk kalangan dewasa.

"Pembayaran tiket masuk museum dengan sistem tunai," kata Huda.

Aturan berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Sebelum datang ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, ketahui dulu aturan kunjungan berikut: 

1. Membayar tiket masuk sesuai aturan 

Setiap pengunjung museum wajib membayar tiket masuk msueum sesuai tarif yang sudah ditentukan.  

Adapun tarif tiket masuk Museum Perumusan Naskah Proklamasi yakni mulai dari Rp 1.000 per orang untuk kalangan anak-anak, dan mulai dari Rp 2.000 per orang untuk kalangan dewasa. 

"Kalau datang bersama rombongan, bisa kirim surat kunjungan melalui website museum, setidaknya dua hari sebelum waktu kunjungan," kata Ides.

2. Menjaga ketertiban dan kebersihan 

Setiap pengunjung wajib menjaga ketertiban dan kebersihan area museum, dengan cara tidak makan, minum, dan merokok selama berada di dalam ruangan museum. 

Alasannya, di dalam museum terdapat beberapa pajangan yang masih asli. 

Untuk menghindari pajangan rusak karena asap rokok ataupun karena cipratan air, sebaiknya pengunjung memperhatikan tata tertib yang berlaku. 

"Di sini koleksinya beberapa ada yang asli, selebihnya replika," katanya.

3. Jangan sentuh koleksi museum 

Pengunjung dilarang menyentuh koleksi yang ada di museum, baik koleksi asli maupun koleksi replika. 

Setiap koleksi di dalam museum diberi pembatas agar pengunjung menjaga jarak aman dengan koleksi. 

4. Dilarang menggunakan flash ketika memotret 

Pengunjung diperkenankan untuk mendokumentasikan isi museum baik berupa video maupun foto, namun tanpa lampu kilat atau flash.  

Pada dasarnya, larangan menggunakan flash ini umumnya berlaku di hampir setiap museum. Menambahkan dari laman Kompas.com (26/3/2023), alasannya karena cahaya flash kamera yang dipantulkan akan memicu rusaknya pajangan yang sudah berumur tua di museum. 

5. Bertanya kepada petugas museum 

Setiap ruangan di dalam Museum Naskah Perumusan Proklamasi punya cerita tersendiri. Maka dari itu pengunjung bisa meminta bantuan petugas bila bingung dengan informasi yang tertera di dalam ruangan. 

Petugas museum dapat ditemui di meja saat registrasi kunjungan. 

"Kalau jam istirahat museum tetap buka, akan ada petugas yang bergantian berjaga di meja registrasi," kata Ides.


Aktivitas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

1. Belajar sejarah 

Bila berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, wisatawan bisa belajar mengenai sejarah perumusan naskah proklamasi sebelum dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Media belajar di museum tidak hanya terpaku pada tulisan yang dipajang di bagian dinding, tetapi juga melalui replika adegan perumusan naskah proklamasi di dalam ruangan.

Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa bertanya mengenai informasi perumusan naskah proklamasi kepada pemandu museum yang berjaga di meja registrasi. 

2. Melihat koleksi

Menurut informasi dari Ides, sebagian besar barang yang ada di dalam Museum Perumusan Naskah Proklamasi sifatnya replika. 

"Barang-barang yang di sini umummnya replika, kecuali di lantai satu ada lencana asli, dan beberapa koleksi di lantai dua," kata Ides.

Meskipun koleksi ini sudah replika tapi wisatawan wajib menjaga keamanan dan kebersihan dengan cara tidak menyentuh semua barang yang ada di dalam museum. 

3. Coba media interaktif 

Informasi lengkap mengenai sejarah museum dan sejarah perumusan naskah proklamasi dapat dilihat di media interaktif yang ada di dalam ruangan.

Di beberapa bagian ruangan museum terdapat media interaktif berupa layar sentuh yang menampilkan sejarah sekaligus gambar pendukung. 

Tidak hanya itu, di museum ini juga disediakan media interaktif yang menawarkan permainan berupa kuis pengetahuan seputar sejarah Indonesia.

4. Masuk ke ruang bawah tanah

Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi terdapat sebuah ruang bawah tanah yang dulunya digunakan untuk tempat persembunyian.

Ruang bawah tanah ini letaknya berada di halaman belakang museum dan bisa dimasuki oleh wisatawan.

"Kami belum mendapatkan informasi akurat mengenai waktu hadirnya ruang bawah tanah ini. Apakah ruangan bawah tanah ini dibangun saat Jepang menjajah, atau sebelumnya," kata Ides.

5. Berfoto

Jangan lewatkan untuk mengabadikan momen dengan berfoto di beberapa spot yang dulu menjadi tempat bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia.

Saat berfoto, pastikan wisatawan tidak menyentuh barang pajangan serta tidak menyalakan flash pada kamera. 

Alasannya, cahaya flash kamera yang dipantulkan akan berpotensi merusak pajangan yang umurnya sudah tua di dalam museum.

6. Nonton sejarah proklamasi 

Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi terdapat ruang audio visual. Di ruangan ini wisatawan dapat menonton sejarah perumusan naskah proklamasi yang dilakukan pada 16 Agustus di rumah Laksamana Muda Maeda.

"Ruang audio visual ini biasanya dibuka untuk pengunjung yang datang dalam bentuk rombongan seperti grup anak sekolahan," katanya.


Tips berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

1. Datang pagi hari

Museum Perumusan Naskah Proklamasi bisa dikunjungi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Akan tetapi, Kompas.com menyarankan untuk datang pada pagi hari.

Alasannya, suasana pagi di kawasan museum masih cukup teduh dan matahari belum sepenuhnya terik.

Selain itu, karena kawasan museum berada dekat dengan beberapa tempat bersejarah lainnya. Kamu juga masih bisa melipir ke lokasi terdekat usai berkunjung pagi hari ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

2. Naik transportasi umum

Museum Perumusan Naskah Proklamasi bisa diakses menggunakan transportasi umum TransJakarta dan KRL Commuter Line. 

Guna menghindari macet dan menghemat uang bensin kendaraan pribadi, Kompas.com menyarankan untuk datang ke museum menggunakna transportasi umum.

Halte TransJakarta terdekat dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi yaitu Halte Museum Proklamasi. Sementara stasiun KRL terdekat yang bisa diakses yaitu Stasiun Cikini.

3. Baca sejarah

Di dalam ruangan Museum Naskah Proklamasi memang terdapat sejarah perumusan naskah proklamasi. Namun, sepertinya akan lebih seru bila pengunjung yang datang sudah mengenal bagaimana alur sejarah perumusan proklamasi.

Bila pengunjung sudah mengenal sejarah proklamasi, pengunjung tentuny akan merasa lebih familiar dengan patung-patung di dalam museum.

Seperti halnya patung Ir Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr Ahmad Soebardjo yang sedang merumuskan naskah proklamasi pada dini hari. 

Serta ada pula patung Sayuti Melik bersama BM Diah yang sedang mengetik naskah proklamasi menggunakan mesin ketik.

4. Ajak teman atau keluarga

Kamu bisa datang sendiri ke musuem, tapi sepertinya akan lebih seru bila datang ke museum bersama teman dan keluarga.

Selain bisa minta bantuan teman untuk memotret gambar, kamu juga bisa mengajak teman untuk menemani masuk ke ruang bawah tanah bila tidak berani sendirian.

5. Bawa uang tunai

Pembayaran tiket masuk Museum Perumusan Naskah Proklamasi hanya melayani sistem tunai. Maka dari itu sebaiknya siapkan uang tunai sebelum datang.

Adapun tarif tiket masuk museum yakni mulai dari Rp 1.000 per orang untuk kalangan anak-anak, dan mulai dari Rp 2.000 per orang untuk kalangan dewasa.


Cara ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Berikut ini Kompas.com rangkum cara menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi dengan baik transportasi umum: 

Cara ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi naik KRL 

Stasiun KRL terdekat dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi yakni Stasiun Cikini. Wisatawan yang datang dari arah Bogor bisa naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Cikini. 

Sebaliknya, wisatawan yang datang dari arah Jakarta Kota bisa naik KRL tujuan Stasiun Bogor, lalu turun di stasiun Cikini. 

Sementara wisatawan yang datang dari arah Lebak dan Tangerang Selatan, bisa naik KRL ke Stasiun Tanah Abang. Di Stasiun Tanah Abang kemudian transit naik KRL tujuan Stasiun Manggarai.

Di Stasiun Manggarai, perjalanan dilanjutkan naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota, lalu turun di Stasiun Cikini. 

Jarak Museum Perumusan Naskah Proklamasi dari Stasiun Cikini yakni sekitar 1,5 kilometer. Dari Stasiun Cikini perjalanan bisa dilanjutkan dengan naik ojek online sekitar lima menit. 

Cara ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi naik TransJakarta 

Halte TransJakarta terdekat dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi ialah Halte Museum Proklamasi. Lokasinya tepat berada di depan Museum Proklamasi.

TransJakarta yang melayani penumpang di Halte Museum Proklamasi yakni TransJakarta Nomor 4C rute TU Gas-Polda Metro Jaya.

Bila berangkat dari Halte Polda Metro Jaya, halte yang dilalui yakni Halte Bendungan Hilir, Halte Dukuh Atas, Halte Tosari, Halte Graha Mandiri, Halte KPU, dan tiba di Halte Museum Proklamasi.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/31/160400927/panduan-lengkap-ke-museum-perumusan-naskah-proklamasi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke