KOMPAS.com - Tidak perlu jauh ke luar kota seperti ke Bogor ataupun ke Bandung untuk mencoba wisata petik buah.
Di Tangerang terdapat sebuah kebun melon yang menawarkan pengalaman memetik melon langsung dari pohonnya.
Namanya Akaruku Hydrofarm, kebun buah ini beralamat di Jalan Gn. Maloko Nomor 123, Dangdang, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
"Kata 'Akaruku' sendiri diambil dari Bahasa Jepang yang artinya terang," kata pemilik sekaligus pengelola Akaruku Hydrofarm Joe Agung kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (17/8/2023).
Joe malanjutkan, hadirnya wisata kebun buah melon ini diharapkan dapat membawa titik terang ke dunia pertanian di Indonesia.
"Benih buahnya kita import, kita tanam di sini, tujuannya biar bisa bersaing di luar negeri," kata Joe.
Budi daya melon
Menurut Joe, Melon ialah buah yang pertumbuhannya tidak kenal musim. Sehingga cocok ditanam kapan saja.
Tidak hanya itu, melon juga termasuk buah yang bisa ditanam dan tumbuh di daerah dataran rendah. Khususnya di kawasan Cisauk, Tangerang.
"Kami fokus ke melon, karena variannya banyak, ada 100 lebih varian. Jadi orang tidak akan pernah bosan," katanya.
Ia melanjutkan, tekstur dan rasa buah melon yang dibudidayakan di Akaruku Hydrofarm pun beragam. Sehingga pengunjung juga akan merasakan umami yang berbeda di setiap jenis melon.
Melon yang dibudidayakan di Akaruku Hydrofarm dikategorikan menjadi dua tipe, yakni tipe daging yang crunchy atau renyah, dan tipe daging buah yang soft atau lembut.
"Melon tipe soft itu berasal dari Jepang, semntara yang crunchy itu dari Taiwan dan Thailand," katanya.
Jika dikelompokkan berdasarkan warna, terdapat melon dengan daging buah berwarna hijau dan daging buah berwarna orange di Akaruku.
Joe mengatakan, kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa melon dengan daging berwarna orange dinilai lebih mahal dibanding melon hijau.
Padahal faktanya, di Jepang, melon dengan daging buah berwara hijau kerap disajikan untuk raja. Sehingga harganya jauh lebih mahal dibanding melon berwarna orange.
Periode panen buah
Periode panen buah di kebun buah melon Akaruku berlangsung setiap satu kali dalam dua pekan.
"Mulai dari benih sampai panen itu periodenya sekitar 2,5 bulan. Karena ada empat green house, jadi kami hitungnya setiap dua pekan kita ganti (buahnya), katanya.
Setiap pertukaran buah melon di green house, Joe juga mengganti jenis buah yang dipanen.
Wisatawan yang hendak mencoba memetik buah melon, bisa langsung datang ke lokasi, nantinya petugas akan membantu memilih buah yang sudah layak untuk dipanen.
"Tidak ada biaya masuk, kami hitungnya dari melon yang ditimbang. Satu kilo melon kita jual Rp 60.000, tarif ini sama untuk melon jenis soft dan crunchy," paparnya.
Kebun wisata buah melon Akaruku bisa dikunjungi setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
https://travel.kompas.com/read/2023/08/20/140200727/akaruku-hydrofarm-wisata-petik-buah-melon-di-tangerang