Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Cari Tiket Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG), biasa dikenal Terminal Pulo Gebang, adalah tempat pemberhentian bus yang seringkali menjadi pusat arus mudik ke berbagai daerah di Indonesia.

Berada di Jalan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Terminal Terpadu Pulo Gebang yang diresmikan pada 28 Desember 2016 merupakan salah satu terminal bus tipe A terbesar di Asia Tenggara, dikutip dari laman resmi TTPG.

Ketika Kompas.com bertandang pada Senin (21/8/2023) siang, suasana Terminal Terpadu Pulo Gebang tidak seperti terminal pada umumnya.

Bisa dibilang, terminal ini tak jauh berbeda dari bandara atau mal-mal elit yang ada di Jakarta, dengan eskalator dan lift berada di beberapa sudut. Lantainya pun tampak bersih.

Pemandangan ini terlihat ketika Kompas.com datang melalui Pintu Timur 1 Terminal Terpadu Pulo Gebang.

Total, ada sebanyak enam pintu masuk terminal. Dua pintu di sisi barat, dan empat lainnya di sisi timur.

Namun, akses Pintu Timur 2 dan Pintu Timur 3 hanya dibuka ketika Terminal Terpadu Pulo Gebang dipadati pengunjung, misalnya selama mudik Lebaran.

"Hari biasa kayak gini (Senin) kita enggak buka. Paling pas terminal ramai waktu mudik atau hari besar lain baru dibuka," jelas Komandan Regu Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bernama Bonari kepada Kompas.com di lokasi, Senin (21/8/2023).

Terminal Terpadu Pulo Gebang terbagi menjadi lima zona dan tiga lantai.

Zona pertama yaitu Zona A merupakan tempat penginapan khusus bagi penumpang yang sudah memiliki tiket keberangkatan bus, namun mengalami penundaan perjalanan.

Kemudian, terdapat Zona B dan Zona C yang menjadi terminal keberangkatan dan terminal kedatangan bus, diikuti Zona AKDP atau pool angkutan antarkota dalam provinsi JakLingko, dan Zona D atau pool bus TransJakarta.

Untuk memesan tiket bus, pengunjung bisa naik ke lantai mezzanine (MZ), atau naik sekali menggunakan eskalator atau lift dari lantai satu ke loket perusahaan otobus (PO) yang dituju.

Lantai MZ yang terletak di bawah terminal keberangkatan dan terminal kedatangan ini dibagi lagi menjadi empat zona, dari Zona A hingga Zona D.

Total, ada sebanyak 97 loket PO di terminal ini, di antaranya Sinar Jaya, Pahala Kencana, Dewi Sri, Safari Dharma Raya, Rosalia Indah, ALS, Juragan 99 Trans, dan Lorena.

Saat naik ke lantai MZ, Kompas.com sempat menduga adanya sekumpulan calo yang berdiri di dekat eskalator.

Rupanya, menurut keterangan Bonari, orang-orang itu merupakan staf resmi dari masing-masing PO di Terminal Terpadu Pulo Gebang sehingga bukanlah calo.

"Sudah enggak ada calo lagi di terminal ini. Terakhir sekitar tahun 2018, kami pernah meringkus 83 calo hanya dalam sehari," tutur Bonari.

Selama di lantai ini, pengunjung dapat memilih tiket dari berbagai PO dengan tujuan, kelas bus, dan tarif yang beragam.

PO Haryanto, misalnya, menawarkan tiket bus Kelas Eksekutif tujuan Ngawi-Maospati-Magetan-Madiun dari harga Rp 270.000 dengan waktu keberangkatan pukul 12.30 WIB setiap harinya.

Sementara itu, PO Sinar Jaya menyediakan tiket bus Kelas Eksekutif mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 370.000.

"Kita juga ada sleeper bus melayani rute Jakarta-Yogyakarta dari Rp 350.000, dan rute Jakarta-Malang Arjosari mulai Rp 550.000. Fasilitasnya bantal, selimut, dan makan satu kali," terang Penanggung Jawab (PJ) PO Sinar Jaya, Harianja di Terminal Terpadu Pulo Gebang.

Setelah membeli tiket, setiap pengunjung diwajibkan melakukan checkpoint di loket yang tersedia di dekat gate menuju terminal keberangkatan.

"Hampir sama sistemnya kayak check-in di bandara. Penumpang checkpoint dulu baru naik ke atas (terminal keberangkatan)," kata Bonari.

Terminal Terpadu Pulo Gebang beroperasi selama 24 jam, namun loket PO bus yang ada di lantai MZ hanya buka dari pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/22/060600627/pengalaman-cari-tiket-bus-di-terminal-terpadu-pulo-gebang

Terkini Lainnya

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Jalan Jalan
Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Travel Tips
Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Travel Update
Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Travel Update
Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke