KOMPAS.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) baru saja menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia kategori budaya.
Penetapan ini, diumumkan pada pertemuan Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee/WHC) UNESCO ke-45, pada Senin (18/9/2023) di Riyadh, Saudi Arabia.
Indonesia merupakan rumah bagi sejumlah Warisan Dunia yang sudah diakui UNESCO. Dengan masuknya Sumbu Filosofi Yogyakarta, maka terdapat sepuluh Warisan Dunia UNESCO di Indonesia.
Terdiri dari lima Warisan Dunia UNESCO kategori budaya dan lima Warisan Dunia UNESCO kategori alam, berdasarkan informasi dari situs Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO.
Kawasan Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada Jumat, 13 Desember 1991.
Candi Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia, mengutip dari Kompas.com, (24/04/2020). Ikon wisata Indonesia ini, diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Syailendra pada abad ke-7 hingga ke-8.
Daya tarik candi bercorak Buddha ini adalah dibangun dari sekitar 2 juta batu yang berasal dari sungai di sekitar Borobudur, seperti dikutip dari Kompas.com (8/6/2022). Wisatawan diperbolehkan naik ke atas bangunan Candi Borobudur dengan sistem kuota, yakni 1.200 orang per hari, atau 150 orang per jam.
Candi yang berlokasi di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini, memiliki luas 123 x 123 meter persegi.
Terdapat 504 patung Budha, 72 stupa terawang, serta satu stupa pusat atau induk. Bentuk bangunan Borobudur berupa punden berundak-undak yang terdiri dari 10 tingkat, yang melambangkan tahapan kehidupan manusia.
Kawasan Candi Prambanan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO bersama dengan Kawasan Candi Borobudur, pada Jumat, 13 Desember 1991.
Candi Prambanan merupakan kompleks candi bercorak Hindu terbesar di dunia yang berada di wilayah Klaten, Jawa Tengah dan Sleman, Yogyakarta.
Lokasi Candi Prambanan cukup strategis yakni di jalan utama yang menghubungkan Yogyakarta-Solo. Kawasan candi terbagi menjadi tiga halaman yang dibatasi dengan pagar keliling.
Pada komplek Candi Prambanan, terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter. Candi Prambanan dibangun pada masa Raja Rakai Pikatan, yang memerintah Mataram Kuno antara 840-856 masehi.
Situs Manusia Purba Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada Sabtu, 7 Desember 1996.
Situs Manusia Purba Sangiran terletak di dua wilayah, yakni Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berdasarkan informasi dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Situs seluas 59,21 kilometer persegi ini, terbagi menjadi lima klaster. Meliputi, pusat kunjungan, Klaster Dayu, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, dan Museum Manyarejo.
Nama Situs Sangiran mulai dikenal sejak seorang peneliti Belanda, Von Koenigswald, meneliti kawasan ini pada 1934. Kala itu, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu hasil budaya manusia purba. Selanjutnya pada 1936 ditemukan fosil manusia purba pertama di Situs Sangiran.
Sistem Subak Bali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada Jumat, 6 Juli 2012.
Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur sistem irigasi tradisional yang telah dijalankan sejak abad ke-11, melansir dari situs Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
Tak hanya sistem pengairan semata, subak merupakan manifestasi konsep filosofis Tri Hita Karana yang menyatukan alam roh, dunia manusia, dan alam, sekaligus menjaga keseimbangnnya. Pada Subak, tercermin budaya gotong-royong, pelestarian lingkungan, pengetahuan musim, angin, dan pengendalian hama.
Sistem pengairan subak merupakan praktik pertanian yang demokratis dan egaliter, sehingga memungkinkan orang Bali menjadi petani padi paling produktif di Nusantara. Subak diatur oleh seorang pemuka adat yang disebut pekaseh dan biasanya juga berprofesi sebagai petani.
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada Rabu, 10 Juli 2019.
Dikutip dari Kompas.com (08/07/2019), tempat ini merupakan situs tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Tempat penambangan ini sudah beroperasi lebih dari satu abad. Dulunya, tambang ini dikelola oleh pemerintah kolonial, hingga akhirnya pengelolaan berpindah ke PT Bukit Asam Tbk.
Tambang batu bara ini menerapkan proses penambangan berkualitas tinggi. Warisan Budaya Dunia ini, memperlihatkan pertukaran antara kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat dengan teknologi pertambangan bangsa Eropa.
Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia yang teranyar yang ditetapkan pada Senin (18/9/2023) kemarin. Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan sebuah sumbu imajiner, alias garis khayal yang membentang tegak lurus sepanjang 6-7 km.
Sumbu imajiner tersebut, menghubungkan Tugu Golong Gilig (Tugu Pal Putih/Tugu Yogyakarta), Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak, seperti dikutip dari situs Visiting Jogja. Ketiga titik tersebut, jika ditarik akan membentuk garis lurus yang akan membentuk sumbu imajiner yang dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Sementara, jika ditarik lebih jauh, sumbu imajiner tersebut juga menghubungkan bentang alam yakni, Gunung Merapi di utara hingga pesisir laut selatan. Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi, yang merupakan pendiri Keraton Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta memiliki makna Hamemayu Hayuning Bawono. Artinya, membuat bawono (alam) menjadi hayu (indah) dan rahayu (selamat dan lestari).
Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Warisan Alam Dunia UNESCO pada 1991. Taman nasional yang sudah terkenal di dunia ini berada di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Taman Nasional Komodo adalah habitat terakhir sekaligus satu-satunya di dunia, bagi komodo, berdasarkan informasi dari Indonesia.go.id. Komodo merupakan satwa purba yang masih lestari hingga saat ini.
Taman Nasional Komodo mempunyai luas mencapai 173.300 hektare, berdasarkan informasi dari website Taman Nasional Komodo. Terdiri dari wilayah perairan seluas 114.801 hektare dan daratan sebesar 58.499 hektare.
Terdapat lima pulau utama, sebagai habitat dari komodo di Taman Nasional Komodo. Meliputi, Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, dan Nusa Kode. Selain lima pulau utama, Taman Nasional Komodo juga mencakup 142 pulau kecil di sekitarnya.
Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan sebagai Warisan Alam Dunia UNESCO pada 1991. Taman nasional ini berada di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Jawa Barat.
Taman nasional seluas 122.956 hektare ini, merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia. Berdasarkan informasi dari situs resminya, taman nasional ini ditemukan oleh seorang ahli Botani Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn pada 1846 sehingga usianya mencapai 177 tahun.
Ujung Kulon merupakan saksi letusan dahsyat Gunung Krakatau pada 1883 silam, seperti dikutip dari Pesona Indonesia. Antara Ujung Kulon dan Gunung Krakatau dipisahkan oleh Selat Sunda.
Ujung Kulon merupakan habitat badak bercula satu, atau badak Jawa (rhinoceros sondaicus), berdasarkan informasi dari Indonesiabaik.id Kominfo.
Taman Nasional Lorentz ditetapkan sebagai Warisan Alam Dunia UNESCO pada 1999. Taman nasional ini berada di tiga provinsi di Papua meliputi Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.
Dengan luas 2,5 juta hektare, Taman Nasional Lorentz adalah taman nasional terbesar di Asia Tenggara, berdasarkan informasi dari situs Indonesiabaik.id Kominfo. Selain itu, World Wide Fund for Nature (WWF) menetapkan Taman Nasional Lorentz sebagai kawasan konservasi terluas dan terlengkap ekosistemnya di Asia Pasifik.
Taman Nasional Lorentz merupakan rumah bagi 1.200 tumbuhan, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, serta 150 spesies reptil dan amfibi. Selain itu Taman Nasional Lorentz juga merupakan Daerah Burung Endemik atau Endemic Bird Area (EBA) dengan 45 spesies burung sebaran terbatas dan sembilan spesies burung endemik.
Daya tarik Taman Nasional Lorentz, yaitu keberadaan gletser di Puncak Jaya.
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra ditetapkan sebagai Warisan Alam Dunia UNESCO pada 2004. Warisan dunia ini merupakan alah satu kawasan konservasi terbesar di Asia Tenggara.
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera atau Tropical Rainforest Heritage of Sumatra adalah kawasan dari tiga taman nasional. Meliputi, Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan Selatan.
Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 spesies tumbuhan di kawasan ini, termasuk 17 genus endemik, seperti dikutip dari Kompas.com (24/2/2022).
Ada pula 201 spesies mamalia dan sekitar 580 spesies burung, di mana 465 di antaranya adalah residen dan 21 adalah endemik. Di antara spesies yang dilindungi di kawasan tersebut ada Orangutan Sumatera, Harimau Sumatera, badak, gajah, dan Beruang Madu Malaya.
https://travel.kompas.com/read/2023/09/21/174000727/10-warisan-dunia-unesco-di-indonesia-terbaru-ada-sumbu-filosofi-yogyakarta-