Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

66 Persen Turis Lebih Suka Liburan ke Tempat yang Sudah Familier

KOMPAS.com - Survei dari firma riset market dan analisa data YouGov menemukan, mayoritas turis internasional cenderung lebih suka liburan ke tempat-tempat yang sudah familier ketimbang mengeksplorasi tempat baru yang belum familier bagi mereka.

Hasil ini didapatkan YouGov dari survei terhadap lebih dari 17.500 orang di 15 negara lintas benua yang diinisiasi oleh Otoritas Pariwisata Saudi. 

Studi ini mengungkapkan bahwa 66 persen turis lebih suka berlibur ke tempat yang lebih familier, sedangkan 67 persennya cenderung liburan ke destinasi-destinasi yang bahkan pernah mereka kunjungi atau setidaknya pernah mereka dengar lewat jejaring, seperti keluarga dan teman.

  • 8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 
  • Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Ini sejalan dengan beberapa hasil studi sebelumnya yang menemukan bahwa 80 persen turis hanya mengunjungi 10 persen dari destinasi wisata di dunia.

Meskipun demikian, hasilnya memang bervariasi secara geografis.

Di negara-negara Timur Tengah, misalnya, 90 persennya menilai familieritas adalah faktor utama untuk menentukan destinasi berlibur. Sementara turis Inggris, Perancis, China, dan Jepang justru merasa lebih nyaman bepergian ke tempat-tempat yang mereka tidak terlalu kenal.

Selain itu, di antara mereka yang melakukan perjalanan ke destinasi-destinasi baru, 83 persen di antaranya setuju bahwa perjalanan tersebut mampu memperluas perspektif mereka atau memberikan perubahan.

Hasil studi ini menggambarkan tantangan bagi sektor pariwisata yang sedang berkembang dengan daya promosi rendah bahwa mereka tidak punya cukup kemampuan untuk membangun familieritas tersebut. Padahal, familieritas menjadi faktor penting bagi seorang turis menentukan destinasi untuk dikunjungi.

  • 6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai
  • Tak Cuma Bali, 2 Hal Ini Juga Digemari Wisman Korea Selatan

Di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan bagi destinasi-destinasi yang sudah matang, terutama untuk mengurangi kunjungan di destinasi populer dan mendorong para turis mengunjungi wilayah lain di negara mereka yang saat ini masih belum dikenal.

"Penemuan dari survei internasional ini memberikan gambaran penting terhadap tren dan pola kebiasaan dari turis internasional, serta pentingnya aspek familieritas bagi mereka ketika memilih destinasi untuk dikunjungi," ujar Chief Executive Officer dan anggota badan dari Otoritas Pariwisata Saudi, Fahd Hamidaddin, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).

Namun, lanjut Fahd, hasil survei itu tidak berarti destinasi-destinasi harus mengorbankan keasliannya demi dikunjungi banyak turis. 

Sebab, survei yang sama menemukan bahwa mengunjungi tempat-tempat baru dapat memperdalam apresiasi seseorang terhadap budaya yang beragam dan memupuk rasa saling perhatian.

"Ketika bepergian, kita adalah agen kebaikan. Kita mengekspor budaya kita sendiri dan kembali pulang dengan penemuan, ide-ide, dan perspektif baru," ucapnya.

Adapun hasil temuan ini mendukung laporan berita di beberapa negara, seperti Kroasia dan Perancis, yang telah menerapkan sejumlah cara untuk mengendalikan volume turis di destinasi-destinasi populer negara tersebut.

Perancis, misalnya, melalui Menteri Pariwisata Perancis Olivia Gregoire menegaskan bahwa negaranya perlu menekan arus turis selama musim-musim liburan karena dinilai telah mengancam keberlangsungan lingkungan, kualitas hidup penduduk setempat, dan pengalaman para pengunjung.

https://travel.kompas.com/read/2023/09/28/124910427/66-persen-turis-lebih-suka-liburan-ke-tempat-yangsudah-familier

Terkini Lainnya

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke