Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Terowongan Sasaksaat, Terowongan Kereta Terpanjang di Indonesia yang Masih Aktif

KOMPAS.com - Penumpang kereta api kerap melintasi sebuah terowongan yang membelah perbukitan atau pegunungan. Namun, tahukah kamu apa terowongan kereta api terpanjang di Indonesia?

  • 5 Terowongan Kereta Api Terpanjang di Indonesia, Ada yang Masih Aktif 
  • Cara Lapor Barang Hilang dan Ketinggalan di Kereta Api atau Stasiun 

VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengungkapkan, terowongan kereta api terpanjang di Indonesia adalah Terowongan Wilhelmina. Namun, terowongan sepanjang 1.127 meter ini, sudah tidak aktif lagi sekarang.

Lokasi Terowongan Wilhelmina berada di Jalan Pantai Karapyak, Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

“Terowongan kereta api non aktif terpanjang yang ada, adalah terowongan kereta api Wilhelmina dengan panjang 1.127 meter,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Selanjutnya, terowongan kereta api terpanjang di Indonesia adalah Terowongan Sasaksaat yang berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Menariknya, Terowongan Sasaksaat masih aktif sampai sekarang dan dilalui sejumlah rute kereta api.

Kompas.com merangkum fakta Terowongan Sasaksaat dari sumber situs KAI Heritage sebagai berikut:

Joni mengungkapkan, Terowongan Sasaksaat memiliki panjang mencapai 949 meter, atau mendekati satu kilometer.

“Terowongan kereta api terpanjang yang masih aktif adalah terowongan dekat Sasaksaat dengan panjang 949 meter,” kata Joni.

2. Membelah bukit 

Terowongan Sasaksaat membelah perbukitan Cidepong di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Terowongan ini berada di antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat, tepatnya di KM 143+144.

Pembangunan Terowongan Sasaksaat dimulai pada 1902 oleh perusahaan kereta api negara kala itu, Staatssporwegen (SS). 

“Pembangunannya dilakukan oleh pemborong Eropa dengan menggunakan teknik teknologi dari Belgia,” terang Joni.

Berdasarkan informasi dari situs KAI Heritage, sebelum pembangunan, terlebih dahulu diadakan upacara sesajen tradisional yang bertujuan untuk meminta keselamatan selama proses pembangunan.

Sebab, masyarakat sekitar masih mempercayai bahwa gunung lokasi Terowongan Sasaksaat masih dikuasai oleh makhluk tak kasat mata.

Teknik pembangunan terowongan ini dengan cara melakukan penggalian di bagian sisi utara dan selatan secara bersamaan. Dalam prosesnya, terdapat kendala yaitu lahan yang memiliki kadar air tinggi sehingga air merembes ke terowongan dan beresiko terjadi longsor. Selain itu terdapat batuan cadas pada tanah yang digali.

Untuk menanggulangi rembesan air, lapisan atas terowongan dilapisi dengan semen tebal 0,85 meter dan beberapa bagian terowongan dilapisi dengan seng. Sementara itu, untuk menghancurkan batuan cadas dilakukan dengan cara pengeboran menggunakan tangan guna menghindari getaran.

  • 4 Fakta Kereta Api Pandalungan, Layani Rute Terpanjang di Indonesia
  • 4 Museum Kereta Api di Indonesia, Ada Lawang Sewu 

4. Mulanya untuk angkutan komoditas ekspor 

Pada awal operasionalnya, terowongan yang berada di koridor Purwakarta-Padalarang ini digunakan sebagai sarana penumpang serta angkutan komoditas. Meliputi, kopi, teh, beras serta hasil pertanian masyarakat di Bandung.

Saat ini, Terowongan Sasaksaat berada di bawah kewenangan Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung. Sejumlah kereta api penumpang yang melintas Terowongan Sasaksaat, seperti kereta api jarak jauh (KAJJ) Argo Parahyangan, Harina, Ciremai, dan Serayu.

Kereta api lokal Cibatu-Purwakarta juga melintasi Terowongan Sasaksaat. Terowongan ini juga menjadi jalur bagi kereta angkutan barang.

https://travel.kompas.com/read/2023/10/31/174000727/5-fakta-terowongan-sasaksaat-terowongan-kereta-terpanjang-di-indonesia-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke