Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Itinerary Seharian di Museum Taman Prasasti, Bisa Ngapain Aja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika akhir pekan ini berencana liburan di daerah Jakarta Pusat, menyambangi Museum Taman Prasasti dan beberapa tempat wisata di dekatnya bisa jadi pilihan. 

Pasalnya, lokasi Museum Taman Prasasti cukup strategis dan dekat dengan tempat wisata sejarah, seperti museum dan Monumen Nasional (Monas).

  • 5 Wisata Dekat Museum Taman Prasasti, Bisa Jalan Kaki
  • Sejarah Berdirinya Museum Taman Prasasti, Bekas Makam Kuno Belanda

Kamu juga bisa memaksimalkan waktu liburmu dengan cara menyusun rencana perjalanan atau itinerary sebelum berangkat.

Jika baru pertama kali datang dan bingung hendak ke mana, Kompas.com merangkum itinerary seharian di Museum Taman Prasarti yang bisa dijadikan sebagai salah satu acuan.

Itinerary seharian di Museum Taman Prasasti

1. Berangkat naik TransJakarta

Berkunjung ke Museum Taman Prasasti bisa dimulai dengan naik Transjakarta ke Halte Monas. 

Bus Transjakarta yang melayani penumpang di Halte Monas yaitu Transjakarta koridor 1 (Kali Besar Barat-Blok M), koridor 1A (Pantai Maju-Balai Kota), koridor 2 (Monas-Pulo Gadung), koridor 3 (Monas-Kalideres), koridor 5C (PGC-Juanda), dan koridor 7F (Kampung Rambutan-Juanda).

Jarak dari Halte Monas ke Museum Taman Prasasti sekitar 700 meter. Setelah keluar dari halte, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menyusuri trotoar Jalan Medan Merdeka Barat di depan Museum Nasional.

Jalan kaki menuju museum dari halte membutuhkan waktu sekitar 12 menit. 

2. Berkunjung ke Museum Taman Prasasti

Museum Taman Prasasti bisa dikunjungi mulai pukul 09.00 WIB. Jika kamu sampai di lokasi sebelum museum dibuka, kamu bisa melipir ke sejumlah warung makan di dekat Museum Taman Prasasti untuk sarapan.

Letak warung-warung tersebut tidak jauh dari gerbang masuk museum. Dari depan museum, kamu bisa belok kiri menyusuri trotoar dan akan menemukan beberapa warung makan yang ada.

Sebelum masuk museum, pengunjung wajib membeli tiket dahulu. Tarif tiketnya dibanderol mulai dari Rp 2.000 untuk anak-anak, mulai dari Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan mulai dari Rp 5.000 untuk umum.

Usai membayar tiket, kamu bisa minta bantuan ke pemandu untuk diajak berkeliling sembari diceritakan mengenai batu nisan yang ada.

Dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (2/2/2023) di antaranya ada batu nisan pendiri STOVIA atau sekolah kedokteran zaman Belanda yang menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yaitu H.F.Roll.

Ada pula batu nisan Olivia Marianne Raffless, istri Thomas Stamford Raffles, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda periode 1811-1816.

Usai berkeliling di Museum Taman  Prasasti, kamu bisa lanjut berburu kuliner untuk makan siang di sekitar Stasiun Juanda.

Dari Museum Taman Prasasti, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Jalan Abdul Muis dan berbelok ke arah Jalan Medan Merdeka Utara dekat Istana Merdeka.

Di sekitar kawasan Stasiun Juanda terdapat jajaran warung makan dan pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai makanan.

Setelah mengisi perut siang hari, tempat wisata selanjutnya yang bisa dikunjungi yaitu Museum Katedral. Letaknya berada di bagian belakang Gereja Katedral.

Museum ini tidak hanya bisa dikunjungi oleh umat agama Katolik, tetapi juga terbuka untuk agama lainnya.

Dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (5/12/2022) di museum ini pengunjung bisa melihat koleksi buku-buku tua dan benda seputar paduan suara tertua di Katedral Jakarta.

Ada pula beragam benda suci (relikwi) peninggalan orang-orang suci yang mati dalam memperjuangkan agama.

Beberapa peninggalan yang ada meliputi potongan tulang sebagai relikwi tingkat satu. Kemudian ada relikwi tingkat dua, berupa potongan benda-benda yang sering dikenakan para tokoh suci.

5. Lihat langit sore di rooftop Perpustakaan Nasional

Jelang sore mendekati malam, kamu bisa pindah ke Perpustakaan Nasional. Khusus sore dan malam hari sampai pukul 21.00 WIB, Perpustakaan Nasional hanya buka di beberapa lantai saja.

Salah satunya yaitu lantai 24, yakni di bagian rooftop. Di titik ini, pengunjung bisa melihat pemandanngan langit sore Ibu Kota dari ketinggian.

Perlu diingat, pengunjung yang disilakan masuk ke rooftop hanyalah pengunjung yang sudah punya kartu anggota Perpustakaan Nasional. Maka dari itu, pastikan kamu sudah punya kartu anggota sebelum datang.

6. Pulang lewat Halte Balai Kota

Sekitar pukul 21.00 WIB, kamu bisa kembali pulang naik Transjakarta lewat Halte Balai Kota. Lokasinya tepat berada di depan Perpustakaan Nasional.

Beberapa rute bus Transjakarta yang melayani penumpang di sini yakni koridor 1A (Balai Kota-Pantai Maju), koridor 2 (Monas-Pulo Gadung), koridor 2A (Rawa Buaya-Pulo Gadung 1), koridor 5C (PGC-Juanda), dan koridor 7F (Kampung Rambutan-Juanda).

https://travel.kompas.com/read/2023/11/06/134713727/itinerary-seharian-di-museum-taman-prasasti-bisa-ngapain-aja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke