Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak Sejarah Gereja Sion, Punya Lonceng Kuno dari Abad Ke-17

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahukah kamu, di Jakarta ada gereja tertua yang hingga saat ini masih beroperasi melayani jemaat. Namanya Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Sion.

Belum lama ini Kompas.com berkesempatan ikut tur wisata bersama komunitas Wisata Kreatif Jakarta (WKJ) dengan rute tur ke beberapa gereja unik di Jakarta. Termasuk ke Gereja Sion, Jakarta Barat.

  • Gereja Sion, Gereja Tertua di Jakarta yang Usianya Lebih dari Tiga Abad
  • Gereja Sion, Gereja Berusia 324 Tahun di Jakarta

"Asal nama gereja ini ialah De Nieuwe "Portugeesche Buitenkerk". Dinamakan demikian karena lokasi gereja terletak di luar tembok Kota Batavia," kata pemerhati sejarah Gereja Sion, Alfrits E. Nayoan saat ditemui di Gereja Sion, Minggu (24/12/2023).

Alfrits menambahkan, menurut catatan sejarah, diketahui pada abad ke-17 telah dibangun tidak kurang dari enam gereja, salah satunya Gereja Sion.

Peletakkan batu pertama gereja ini dilakukan oleh putra Gubernur Jenderal Willem Van Horn, bernama Pieter Van Horn pada 19 Oktober 1693.

Kemudian, dua tahun setelahnya gedung gereja diresmikan, tepatnya pada 23 Oktober 1695.

"Disebut gereja tertua karena dari semuanya (gereja yang didirikan sejak abad ke-17), yang masih ada hanya ini (Gereja Sion)," katanya.

Menurut catatan sejarah Alfrits, gedung Gereja Sion dibangun di atas tanah seluas sekitar 6.725 meter persegi.

Seluruh bangunan dibuat dari batu bata, dengan kerangka kayu ebonit balok-balok besar. Lantai bangunan pun dibangun menggunakan batu andesit yaitu batu vulkanis yang didatangkan langsung dari India.

Ia mengatakan, bagian atap gedung ini sempat diubah pada 1920. Namun, setelahnya, bangunan gereja tidak ada perubahan lagi dan masih asli sampai saat ini.

Bahkan, jika menengok ke bagian samping gereja, terdapat sebuah lonceng yang terbuat dari besi tuang. Lonceng tersebut masih asli sejak abad ke-17 zaman VOC, tepatnya tahun 1675.

Bila dilihat dari dekat, di permukaan lonceng terdapat tulisan timbul dengan bahasa latin, bertulisakan: "Sali Deo Gloria", yang berarti "Kemuliaan untuk Tuhan".

Tidak hanya itu, di bagian dalam gereja terdapat lampu gantung dengan hiasan lambang asli Kota Batavia. 

Lambang tersebut dibuat dari logam kuningan pada tahun 1697, disumbangkan oleh putri Otto Frans Nicolas bernama Cristina Elysabet.

Jika tertarik mempelajari lebih lanjut seputar sejarah Gereja Sion, gereja ini tidak hanya bisa dikunjungi oleh umat Kristen Protestan yang hendak beribadah. 

Wisatawan yang tertarik untuk berwisata sejarah bisa mendatangi Gereja Sion, mengingat gereja ini termasuk bangunan cagar budaya.

Gereja Sion berlokasi di Jalan Pengeran Jayakarta Nomor 1, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

https://travel.kompas.com/read/2023/12/28/050600827/jejak-sejarah-gereja-sion-punya-lonceng-kuno-dari-abad-ke-17

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke