Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Ruang Gus Dur di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Sosok Presiden Keempat Republik Indonesia (RI), K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bisa dikenang melalui berbagai cara, salah satunya dengan mengunjungi ruang pamernya di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (MINHA), Jawa Timur.

Berlokasi di Tebuireng, Kabupaten Jombang, museum tersebut terletak di lingkup pondok pesantren dan area wisata ziarah Makam Gus Dur. 

Adapun ruang pamer Gus Dur juga telah disempurnakan baru-baru ini sehingga bisa dikunjungi wisatawan. 

"Ruang pamer Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dibuat sebagai fasilitas informasi bagi para peziarah untuk mengetahui lebih lanjut sisi humanis dari figur Gus Dur," ucap Penanggung Jawab MINHA, Wicaksono Dwi Nugroho lewat keterangan yang Kompas.com terima, Sabtu (17/2/2024).

Di ruang tersebut, pengunjung bisa mengetahui perjalanan hidup Gus Dur dari lahir sampai akhir hayatnya. Informasi tersebut dibuat menarik, didukung oleh teks dan aneka dokumentasi.

Pengunjung juga bisa mengetahui informasi soal keluarga dan kegemaran Gus Dur di ruang yang sama.

Dikutip dari laman NU Online, rencana pembukaan ruang khusus Gus Dur telah ada sejak tahun 2022. 

Pada waktu itu, banyak pengunjung yang bertanya soal barang-barang pribadi Gus Dur, antara lain baju, buku, dan foto. 

Pertanyaan ini disebut muncul lantaran di museum tersebut dulunya hanya ada barang pribadi K.H. Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur. Barang-barang K.H. Hasyim Asy'ari yang ada, antara lain tongkat, kitab, dan naskah.

Selain ruang pamer Gus Dur, ada pula ruang pamer K.H. Hasyim Asy'ari yang juga sudah disempurnakan. 

"Ruang pamer KH. Hasyim Asy'ari kini menampilkan informasi tentang kiprahnya beserta koleksi asli dan informasi tentang Fatwa Jihad yang relevan dengan sejarah pertempuran 10 November di Surabaya," tutur Wicaksono.

Penyempurnaan kedua ruang pamer tersebut merupakan bagian dari proses transformasi Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, di bawah kelolaan Indonesian Heritage Agency (IHA).

Museum yang diresmikan pada Desember 2018 ini tidak hanya menyajikan perjalanan sejarah Islam di Tanah Air, tapi juga berupaya jadi pusat pembelajaran yang mengangkat nilai-nilai toleransi keberagaman budaya Nusantara.

"MINHA memegang peran penting dalam pelestarian tiga era signifikan dalam sejarah Islam di Indonesia, yaitu era masuknya Islam ke Nusantara, era perjuangan kemerdekaan, serta era pemikiran kebangsaan dari tokoh-tokoh Islam di Indonesia," jelas Wicaksono.

Diharapkan, museum ini dapat selalu mengangkat nilai-nilai semangat kebangsaan dalam perspektif toleransi terhadap keberagaman budaya Nusantara. 

Sebagai informasi, setelah dibuka untuk umum pada tahun 2022, sekitar 8.000-10.000 pengunjung mendatangi museum ini setiap bulannya. Sebagian besar dari mereka merupakan peziarah makam Gus Dur. 

https://travel.kompas.com/read/2024/02/17/210300727/ada-ruang-gus-dur-di-museum-islam-indonesia-kh-hasyim-asy-ari-seperti-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke