Wisatawan Indonesia Paling Banyak ke Singapura Tahun 2023

KOMPAS.com - Wisatawan nasional asal Indonesia mendominasi jumlah kunjungan wisatawan ke Singapura tahun 2023 yakni hampir 2,3 juta orang. 

"Tahun 2023, pengunjung dari Indonesia merupakan jumlah kedatangan paling besar ke Singapura. Jadi sumber wisatawan yang paling besar (adalah) Indonesia ke Singapura," tutur Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng saat acara Made in Singapore oleh Singapore Tourism Board di Jakarta Pusat, Rabu (29/2/2024).

Hal senada juga disampaikan oleh Area Director Singapore Tourism Board Indonesia, Mohamed Hafez Marican.

"Pada tahun 2023 pariwisata Singapura mengalami pemulihan mencapai 74 persen dari jumlah pengunjung sebelum pandemi pada tahun 2019," tutur Hafez dalam kesempatan yang sama.

"Pencapaian ini didukung oleh teman-teman kita dari Indonesia, dengan 2,3 juta orang memilih Singapura sebagai tujuan wisata mereka," tambahnya.

Ia melanjutkan, wisatawan nasional asal Indonesia umumnya gemar berbelanja dan berwisata kuliner di Negeri Singa.

Kunjungan tersebut pun berkontribusi terhadap penerimaan pariwisata Singapura sebanyak 2,2 milliar dollar Singapura (sekitar Rp 25,71 triliun).

Untuk diketahui, tahun 2023 tercatat ada 13,6 juta wisatawan asing yang mengunjungi Singapura, dengan pendapatan diperkirakan mencapai 24,5 miliar-26 miliar dollar Singapura. 

Pencapaian tersebut melebihi proyeksi awal Singapore Tourism Board yang sebesar 12-14 juta wisatawan asing, dengan pendapatan pariwisata sebesar 18 miliar-21 miliar dollar Singapura. 

Adapun setelah Indonesia, ada wisatawan asing asal China yang sebanyak 1,4 juta orang dan wisatawan asing asal Malaysia yang sebesar 1,1 juta orang. 

Pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda, kata Hafez, tercatat ada 3,1 juta wisatawan nasional asal Indonesia yang mengunjungi Singapura. 

Sementara itu, menurutnya tahun 2023 merupakan tahun pertama untuk pemulihan dari pandemi. 

Bicara target kunjungan wisatawan Indonesia ke Singapura tahun 2024, ia mengakui bahwa pihaknya belum memiliki angka yang spesifik.

"(Soal) target kami untuk tahun ini, kami tidak punya angka spesifik, tapi apa yang kami harapkan adalah lebih dari apa yang kami raih tahun lalu," ucapnya.

Hal itu, lanjutnya, disebabkan oleh masih banyaknya tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya kapasitas transportasi udara yang perlu waktu untuk kembali seperti sedia kala. 

"Kami mengharapkan kinerja yang lebih baik dari tahun 2023, tapi kami tidak berharap melebihi apa yang telah kami capai tahun 2019," kata Hafez.