KOMPAS.com – Kota Semarang tidak hanya punya tempat wisata era kolonial, seperti kawasan Kota Lama.
Masih ada pula tempat wisata religi di ibu kota Jawa Tengah ini, salah satunya adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Dilansir dari laman Visit Jawa Tengah, MAJT merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah dengan gaya arsitektur Jawa, Islam, dan Yunani.
Lokasi MAJT tepatnya berada di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Awas Lantai Panas di Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah biasanya ramai dikunjungi pada waktu shalat lima waktu. Selain masyarakat, wisatawan juga shalat berjemaah di sana.
Terlebih saat waktu shalat Jumat. Masjid ini akan ramai dipadati masyarakat yang melakukan ibadah satu minggu sekali ini.
Termasuk Kompas.com saat melakukan shalat Jumat di Masjid Agung Jawa Tengah pada Jumat (9/2/2024).
Siang itu, cuaca Kota Semarang cukup cerah, sehingga cahaya matahari langsung menyinari lantai serambi MAJT.
Sebenarnya, ada payung besar seperti Masjid Nabawi di Madinah yang akan dibuka untuk melindungi lantai dari panas matahari. Namun, saat itu dua payung paling ujung serambi tidak terbuka.
Akibatnya, cahaya matahari pun langsung mengenai lantai, sehingga membuatnya panas saat diinjak.
Padahal, lantai di serambi MAJT sudah masuk kawasan batas suci, sehingga jemaah harus melepas alas kaki.
Alhasil, banyak jemaah yang kakinya kepanasan saat melintas bagian lantai yang tidak tertutup payung, termasuk Kompas.com. Meski sudah berlari sekencang, kaki masih terasa sakit karena panas.
Lalu, apakah jemaah memang harus melalui lantai serambi MAJT yang panas pada siang hari? Ternyata tidak.
Jemaah ternyata bisa lewat bawah, samping serambi yang langsung sampai di tempat shalat MAJT.
Mereka yang nekat melalui lantai MAJT yang panas, biasanya adalah wisatawan dari luar Kota Semarang.
https://travel.kompas.com/read/2024/03/04/070700927/shalat-jumat-di-masjid-agung-jawa-tengah-awas-lantai-panas