Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Taman Nasional di Indonesia yang Dapat Pengakuan UNESCO

KOMPAS.com - Jika menggemari wisata alam dan petualangan, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di Indonesia adalah taman nasional. 

Di taman nasional, wisatawan tidak hanya bisa melihat satwa endemik, tapi juga menjajal berbagai kegiatan. Misalnya, di Taman Nasional Komodo ada aktivitas trekking. 

Selain daya tarik tersebut, sejumlah taman nasional di Indonesia juga diakui oleh UNESCO, salah satu badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkontribusi membangung budaya perdamaian, perkembangan berkalnjutan, pengentasan kemiskinan dan dialog interkultural lewat pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi, dan informasi.

Berikut beberapa taman nasional di antaranya, dikutip dari laman Indonesia.Travel dan sumber lainnya, Jumat (19/4/2024):

Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur dan telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia (World Nature Heritage Site) oleh UNESCO sejak tahun 1991. 

Selain komodo, kawasan ini menjadi rumah bagi beragam satwa liar, termasuk kuda, kerbau liar, rusa, babi hutan jantan, ular, monyet, dan berbagai jenis burung. 

Selain itu, kehidupan lautnya membuat Taman Nasional Komodo jadi destinasi yang wajib dikunjungi para pencinta alam dan petualangan.

Dilansir dari laman Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten masuk daftar Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 1991.

Kawasan ini menjadi lokasi konservasi bagi badak jawa yang terancam punah.

Pulau Panaitan, Handeleum, dan Peucang adalah tempat wisata utama yang bisa dikunjungi di kawasan ini.

Berlokasi di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Tanjung Puting pada awalnya ditujukan sebagai cagar alam dan suaka margasatwa tahun 1936. 

Pada tahun 1977, Suaka Margasatwa Tanjung Puting masuk dalam daftar Cagar Biosfer UNESCO di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1984, suaka margasatwa ini memperoleh status taman nasional.

Beragam ekosistem bisa dijumpai di taman nasional ini, mulai dari hutan hujan, hutan bakau, sampai hutan rawa air tawar.

Satwa endemik di kawasan ini adalah orangutan, ditambah aneka satwa lainnya, antara lain monyet merah, kucing liar, bekantan, dan beruang. 

Taman Nasional Lorentz di Papua telah diakui sebagai bagian dari Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 1999. 

Dikutip dari Kabar BUMN, kawasan ini disebut memiliki keanekaragaman hayati yang terlengkap di Asia Pasifik.

Taman Nasional Lorentz juga dikenal sebagai salah satu kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis.

Taman Nasional Gunung Leuser berlokasi di Aceh dan Sumatera Utara, di dalam wilayah bernama Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera) yang telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 2004. 

Di kawasan ini, wisatawan bisa memperoleh pengalaman menjelajahi ekosistem hutan hujan tropis. Mereka juga bisa menyaksikan orangutan yang telah direhabilitasi di habitat aslinya.

Taman Nasional Kerinci Seblat dikenal sebagai taman nasional terbesar di Pulau Sumatera yang mencakup Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Sama seperti Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat juga masuk wilayah Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang telah diakui sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak tahun 2004. 

Kawasan ini berperan sebagai tempat perlindungan bagi ribuan spesies tanaman, termasuk Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum.

https://travel.kompas.com/read/2024/04/20/132028827/6-taman-nasional-di-indonesia-yang-dapat-pengakuan-unesco

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke