KOMPAS.com - Perubahan tren wisata banyak terjadi setelah pandemi Covid-19, termasuk dari sisi akomodasi atau penginapan.
Hal ini diakui oleh I Wayan Sucitra, CEO The Kayon Hotels and Resorts, saat ditemui wartawan di The Kayon Valley Resort pada Rabu (12/6/2024).
Ia menyadari bahwa perilaku menginap wisatawan tak lagi sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi dulu.
Setidaknya, ada tiga perubahan kebiasaan turis selama menginap.
1. Pesan vila dalam waktu mepet
Banyak turis yang memesan penginapan jauh-jauh hari, bahkan beberapa bulan sebelum hari H, waktu sebelum pandemi.
Namun, tepat setelah pandemi Covid-19 selesai, menurut Wayan, kebiasaan tersebut berubah cukup signifikan.
"Ada last minute trend, pesan vilanya mepet (waktu check-in) utamanya di The Kayon Valley Resort yang sangat terlihat oleh kami," kata Wayan.
Wayan mengatakan, wisatawan kini jarang menginap dalam waktu lama, berhari-hari atau seminggu.
Usai pandemi, kebanyakan tamunya memilih menginap selama satu hingga dua malam. Lebih singkat daripada biasanya.
"Wisatawan banyak yang mau mengeksplor tempat lain sehingga memilih waktu tinggal lebih singkat," tutur dia.
3. Minat yang naik-turun
Perubahan minat menginap dari turis asing, juga terlihat di The Kayon Hotels and Resorts, saat pasarnya justru berubah sebelum dan setelah pandemi.
"Ada perubahan market, terutama dari Korea Selatan yang setelah pandemi, justru lebih tinggi minatnya menginap di sini," pungkas Wayan.
https://travel.kompas.com/read/2024/06/15/091200027/3-kebiasaan-menginap-turis-yang-berubah-usai-pandemi-pesan-vila-mepet