Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Batang Kayu Bulat Ilegal Disita

Kompas.com - 10/02/2008, 19:53 WIB

Laporan wartawan Kompas Christoporus Wahyu Haryo P

PONTIANAK, MINGGU - Tim gabungan yang terdiri atas TNI, polisi, dan polisi kehutanan, Kamis (7/2), menyita 32.000 batang kayu bulat ilegal yang dibawa melintasi Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kayu-kayu bulat dari beragam jenis, berdiameter 0,3-1 meter dengan panjang masing -masing berkisar 8-10 meter, yang diduga merupakan hasil pembalakan liar itu dibawa menggunakan rakit yang ditarik sekitar 57 kapal motor.

Sejumlah 800 warga masyarakat yang membawa kayu-kayu tanpa disertai dokumen pengangkutan dan asal kayu itu, sementara ini masih ditahan diatas rakit.

Komandan Komando Resor Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawai Kolonel Inf Edi Susanto melalui Kepala Staf Korem 121/ABW Letnan Kolonel Inf Aminullah, Minggu sore (10/2), mengatakan, penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan 2.500 batang kayu bulat ilegal dan 2.500 batang kayu olahan siap ekspor di Sungai Kapuas, tepatnya di Kabupaten Sintang, pertengahan hingga akhir Januari lalu.

Jika dijumlah, hasil tangkapan kayu ilegal pada tahun 2008 yang baru berjalan dua bulan ini mencapai 34.500 batang kayu bulat dan 2.500 batang kayu olahan.

Hasil penelusuran sementara, kayu berasal dari empat kecamatan di Kapuas Hulu, yakni Kecamatan Martinus, Mandai, Embaloh, dan Bunut, di luar kawasan HPH (hak pengelolaan hutan). Pembalakan liar dilakukan oleh masyarakat setempat secara manual menggunakan gergaji mesin, kata Aminullah.

Saat menangkap kayu ilegal itu, menurut Aminullah, 800 warga masyarakat yang membawanya di atas rakit tersebut tidak melawan. Pasalnya, tim gabungan yang dipimpin Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1206/Putussibau Letnan Kolonel Inf Toyo sebelumnya sudah memberikan pengertian secara persuasif kepada mereka.

Penanganan hukum atas kasus tersebut selanjutnya diserahkan Kepolisian Resor Kapuas Hulu dan Kepolisian Resor Sintang. Sementara nilai ekonomis kayu sitaan itu baru diketahui setelah dihitung oleh dinas kehutanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com