Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G Spot, Dimanakah Kau Berada?

Kompas.com - 21/02/2008, 10:43 WIB

ROMA, RABU - Titik rahasia pada organ genital wanita yang disebut G spot selama ini kerap mengundang rasa penasaran. Bagian yang satu ini memang dikenal sebagai area paling sensitif dan dianggap sebagai salah satu kunci menuju kepuasan seksual kaum Hawa.

Sebagian wanita percaya bahwa dengan merangsang area misterius dalam vagina ini dapat menimbulkan orgasme yang luar biasa.  Jika seorang pria secara tak sengaja menemukan G spot, orgasme yang hebat akan dapat mereka rasakan.  Namun pada sesi berikutnya, belum tentu titik G spot akan mudah ditemui.    

Sejauh ini, para ahli belum dapat menemukan sebuah metode ilmiah yang  menentukan secara pasti letak titik paling sensitif ini.  Bahkan eksistensi G spot sendiri menjadi perdebatan sejak 1980-an ketika istilah ini menggelinding sebagai wacana yang dapat menjelaskan mengapa beberapa wanita mampu mencapai orgasme lewat stimulasi vagina, sedangkan beberapa wanita lainnya tidak bisa.  

Sajumlah ahli seks juga mengklaim bahwa istilah G spot justru telah menimbulkan problem kecemasan di antara para wanita yang belum dapat mencapai kepuasan seksual, termasuk pasangannya.     

Walaupun masih kontroversi, penelitian tentang G spot tidak pernah berhenti. Seperti dimuat edisi terbaru majalah New Scientist, para ahli dari Universitas L´Aquila di Italia baru-baru ini mengklaim telah berhasil mendeteksi letak sebuah jaringan tebal pada vagina yang diduga sebagai G spot. Temuan ini juga dipublikasikan dalam jurnal Sexual Medicine.

Dengan melibatkan sebanyak 20 wanita, riset yang dipimpin oleh  Dr Emmanuele Jannini  berhasil menentukan posisi G spot dengan menggunakan metode ultrasound. Teknik ini dapat menentukan ukuran serta bentuk sebuah jaringan tebal di luar ¨dinding depan¨ vagina yang diduga merupakan letak G spot.

Pada sembilan wanita, yang selama riset dilaporkan mengalami orgasme melalui rangsangan vagina, jaringan yang letaknya antara vagina dan uretra - saluran tempat mengeluarkan urin - ini rata-rata lebih tebal dibandingkan 11 wanita lainnya yang tidak mampu mencapai orgasme melalui rangsangan serupa.

¨Untuk pertama kalinya, ada metode yang memungkinkan untuk menentukan  dengan mudah, cepat dan murah  bahwa wanita memiliki area G spot atau tidak,¨ ungkap Dr Jannini.

Walau pun Jannini yakin dengan temuannya.  Dr Tim Spector dari St Thomas Hospital di London memiliki pendapat berbeda. Dalam New Scientist,  Spector  berargumen bahwa jaringan yang tebal ini mungkin saja sebenarnya hanya bagian dari  klitoris, salah satu bagian genital wanita yang juga dikenal sangat sensitif.    

Dugaan lain yang muncul adalah fenomena jaringan tebal ini lebih disebabkan oleh seringnya wanita mengalami orgasme.  Dengan frekuensi orgasme yang berulang atau sering, mungkin akan menyebabkan pembentukan otot yang lebih baik pada jaringan tersebut.
 
Sementara itu Dr Petra Boynton, seorang psikolog seks dari Universitas College di London  mengatakan bahwa  seluruh industri saat ini telah berkembang di sekitar masalah G spot. Menurutnya, sungguh tidak  berguna untuk mengatakan bahwa wanita yang tidak mampu menemukan area G spot  mengalami ¨disfungsi¨.
 
 ¨Kita semua tentu berbeda.  Beberapa wanita memiliki beberapa area tertentu dalam vagina yang sangat sensitif, dan beberapa lainnya tidak. Namun mereka tidak perlu menyebut area ini sebagai G spot.  Jika semua wanita menghabiskan waktunya untuk mencemaskan apakah dirinya normal, punya G spot atau tidak, ia akan hanya terfokus pada satu area dan menghiraukan yang lain,¨ ungkap Boynton.
  
¨Ini akan meyakinkan kepada masyarakat bahwa hanya ada satu cara terbaik untuk melakukan seks, yang tentunya hal ini tidak tepat untuk dilakukan,¨ tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com