Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (14)

Kompas.com - 25/03/2008, 09:43 WIB

Siapa Wali Jon? Orang ini adalah kepala desa Ghoz Khan, termasuk orang penting dari seberang sungai sana. Giginya putih, kecuali sepasang gigi taring, satu di kiri satu di kanan, yang terbuat dari emas dan berkilau memantulkan cahaya. Gigi emas bukan sesuatu yang lazim di Afghanistan sana tetapi sudah jadi trend di Tajikistan. Anaknya masih kecil, rumahnya besar dan termasuk yang paling mewah di Ghoz Khan. Tetapi yang paling penting dari semua itu, dia adalah anak dari bibi Yodgor, anggota keluarga yang hilang karena terperangkap di negeri seberang.

Yodgor dan Wali Jon adalah generasi kedua dari putusnya silaturahmi keluarga gara-gara sungai yang menjadi perbatasan. Keduanya tak lagi saling mengenal. Tetapi pasar mungil di pinggir desa Langar menjadi penyambung benang yang terputus. Keluarga-keluarga yang terpisah berkumpul kembali dalam haru biru, di tengah riuh rendahnya para pedagang yang menawarkan barang-barang.

            "Alangkah indahnya jika pasar itu bisa rutin diselenggarakan," kata Gulchera yang duduk di hadapan saya tiga bulan setelah pertemuan itu.

Dulu para petinggi menjanjikan pasar bersama dibuka setiap bulan. Hari itu, Gulchera menatap punggung Wali Jon sayup-sayup menyeberangi jembatan kembali ke negaranya. Gulchera tak sabar lagi menantikan datangnya bulan berikutnya, ketika ia akan bertemu lagi dengan Wali Jon. Tetapi tiga bulan berlalu dan penantiannya belum berakhir.

Air mata Gulchera menitik ketika saya menyodorkan kamera digital saya. Foto-foto Wali Jon masih saya simpan. Tiga bulan silam, saya pernah menginap di rumah besar di Ghoz Khan itu. Air mata Gulchera bercampur dengan seutas senyum keharuan menghiasi kerut-kerut pipinya. Saya bisa membayangkan, inilah air mata dan senyum yang sama ketika Gulchera menerima untaian kalung dari Wali Jon.Betapa Gulchera rindu Wali Jon.

Betapa Gulchera bahagia melihat foto-foto Wali Jon dengan bayi kecilnya. Betapa Gulchera tidak percaya, orang asing yang tiba-tiba saja muncul di pintu rumahnya datang membawa pengobat rindunya. Betapa Gulchera ingin berteriak kepada para petinggi itu, untuk terus membuka pasar bersama ini tiap bulan, kalau bisa tiap minggu, tiap hari. Betapa Gulchera ..., oh, tak ada habis-habisnya foto-foto Wali Jon ini mengaduk-aduk kembali perasaannya.

Yodgor, Gulchera, dan Wali Jon, hanyalah satu di antara ribuan kisah senada di sini.


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com