Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (24)

Kompas.com - 08/04/2008, 07:41 WIB

Berawal ketertarikan saya pada bagaimana menu masakan dari China bisa sampai ke sini, saya berkenalan dengan Fakhridin, seorang juru masak Uyghur laghman yang restorannya selalu ramai oleh pengunjung. Fakhriddin adalah pemuda Uzbek yang baru berumur 21 tahun. Restoran ini punya orang tuanya yang tinggal di desa. Bisnis ini sudah turun-temurun, dan keluarga Fakhriddin mampu menunjukkan kelebihannya untuk tetap bertahan di tengah derasnya persaingan antar puluhan restoran yang berbaris sepanjang jalan ini.

Sentuhan masakan China masuk ke Osh lewat Xinjiang, yang menjadi jalur sibuk perdagangan sutra dunia. Di belahan lain Asia Tengah, selain restoran milik orang Uyghur atau Dungan – keduanya dari dataran China, menu masakan cenderung hambar. Kultur masak-memasak memang lebih kuat di negeri China sana dibandingan dengan bangsa Asia Tengah yang memiliki sejarah mengembara di padang-padang.

Walaupun saya sangat menggemari makanan lezat di restoran Fakhriddin, saya tidak begitu mengidamkan rumah tempat tinggalnya di Osh. Hari itu, ketika malam mulai larut, Fakhriddin mengajak saya menginap di apartemennya tak jauh dari restoran. Di sini Fakhriddin tinggal bersama 8 orang pegawainya. Rata-rata juru masak dan pelayan etnis Uzbek, tetapi ada juga pelayan wanita yang Kirghiz. Tidak masalah. Mereka tinggal bersama berdesak-desakkan.

Rumah ini penuh dengan nyamuk. Semalam suntuk saya tidak bisa tidur karena nyamuk terus mendengung di kuping saya, ditambah lagi asisten juru masak, Rahmatullah, yang menelepon pacarnya sampai tengah malam. Fakhriddin yang juga terganggu sampai melempar sepatu ke arah Rahmatullah. Memang susah tinggal rame-rame macam begini.

Fakhriddin sempat mengajak saya menonton acara berita. Suasana di Kyrgyzstan kali ini sangat mencekam. Ada demonstrasi besar-besaran di Bishkek, ibu kota Kyrgyzstan, yang menuntut presiden Kurmanbek Bakiev turun. Ada orasi-orasi. Ada tarian dan lagu-lagu. Ada lempar-lemparan batu dan tembakan senjata. Hari ini adalah puncak demonstrasi. Fakhriddin, Rahmatullah, dan para pegawai restoran lainnya, tercekat pada kotak televisi, khawatir akan terjadinya kudeta. Tahun 2006 terjadi kudeta yang menurunkan presiden Aliyev. Tak sampai setahun sudah ribut-ribut lagi minta ganti presiden.

            "Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Bagi saya, Bakiev yang jadi presiden atau yang lain, sama saja. Tidak ada pengaruhnya apa-apa," kata Fakhriddin.

Sebagian besar orang, sepengetahuan Fakhriddin, mendukung Bakiev. Tetapi mengapa sampai terjadi demonstrasi sengit yang menjadi berita besar di negeri kecil ini? Tidak tahu. Fakhriddin pun tak mau tahu. Bagi orang kecil macam para koki Uzbek ini, politik hanyalah omong-omong kosong.

Tak banyak pengaruhnya ribut-ribut di Bishkek, jauh di utara sana, dengan kehidupan di Osh sini. Karena Osh, yang dijuluki sebagai 'ibukota selatan' Kyrgyzstan, punya denyut nadinya sendiri, punya citarasanya sendiri untuk menikmati mengalirnya kehidupan.

 

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com