Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (40)

Kompas.com - 30/04/2008, 07:45 WIB

Tentu saja bukan hanya etnis Kazakh yang datang. Dari propinsi Xinjiang di China sana ikut mengalir pula orang Uyghur, Mongol, Dungan, dan Han, semuanya tergiur iming-iming harta yang melimpah di negeri kaya. Bagi pendatang non-Kazakh ini, cara termudah untuk mendapatkan kewarganegaraan adalah dengan menikahi penduduk Kazakhstan.

Kazakhstan memang sedang berbagi kemakmuran, yang nampaknya sudah mulai menjamin masa depan para penduduknya. Apa lagi yang tak mungkin bagi negeri kaya ini? Angka GDP per capita melonjak dari 100 dolar saja menjadi sekitar 6.000 dolar dalam hitungan belasan tahun. Bahkan mimpi-mimpi masa lalu, yang dulunya tidak pernah berani dibayangkan, sekarang bisa menjadi kenyataan. Salah satunya adalah membangun sebuah kota baru yang megah di tengah ganasnya padang gembala. Kota itu adalah Astana.

Astana, dalam bahasa Kazakh artinya 'ibu kota', menggantikan Almaty sebagai ibu kota negara sejak 1997. Keputusan presiden yang sangat kontroversial, memindahkan pusat pemerintahan dari Almaty yang modern ke Astana yang terpencil di tengah jantung padang luas Kazakhstan. Siapa yang mau memindahkan ibu kota ke tempat di mana angin dingin menerpa dahsyat di musim salju dan matahari memanggang ganas di musim panas? Astana adalah ibu kota terdingin kedua di dunia (setelah Ulaanbaatar di Mongolia) dengan suhu terendah -40 derajad Celcius. Apalagi Astana begitu jauh dari Almaty, mantan ibu kota yang sejuk dan modern di bawah puncak-puncak salju Pegunungan Tien Shan.

Jika kita menengok peta Asia Tengah, Astana terletak tepat di tengah-tengah Kazakhstan, sedangkan Almaty jauh di selatan, berbatasan langsung dengan Kyrgyzstan dan hanya beberapa jengkal dari China. Visi Presiden Nursultan Nazarbayev adalah menjadikan Astana sebagai wajah baru negeri modern Kazakhstan, dengan posisi geopolitik yang sempurna. Pemindahan ibu kota ke Astana juga untuk merangkul etnis Rusia yang banyak mendiami kota-kota utara Kazakhstan.

Seperti memindahkan Jakarta ke tengah pedalaman hutan Kalimantan, Astana merupakan kejutan di akhir abad ke-20. Kazakhstan terkenal suka berpindah-pindah ibu kota. Dari Orenburg (sekarang wilayah Rusia) ke Kyzyl Orda, kemudian dari Almaty ke Akmola (kemudian berganti nama menjadi Astana), semuanya hanya dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun. Bahkan nama negara ini pun berganti-ganti dari Kazakhstan menjadi Kazakstan, kemudian balik lagi jadi Kazakhstan. Pembuat peta dunia pasti pusing dibuatnya.

Tetapi Nazarbayev berjanji, "Astana, jantung negara, sekarang dan selamanya!" Kazakhstan yang baru, bangsa yang baru, dan ibu kota yang baru, semua dimulai dari sini. Jutaan dolar dihabiskan untuk membangun kota kecil Akmola menjadi kota modern Astana. Dikabarkan, dana pembangunan infrastruktur bagi kota baru Astana adalah 2 milyar dolar per tahun atau kira-kira Rp 18 triliun lebih.

Apa yang tidak mungkin bagi Kazakhstan, yang memproyeksikan dirinya masuk ke dalam jajaran 50 negara terkaya dunia pada tahun 2030 nanti?

(Bersambung)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com