Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Soto Ranjau!!

Kompas.com - 27/05/2008, 11:33 WIB

Ranjau, ternyata tak hanya ditemukan di medan pertempuran, tetapi di dalam soto. Tenang, jangan panik, kalau Anda menemukan ranjau bertebaran diantara kuah soto. Makan saja, tidak akan bikin tubuh meledak. Kok?

Awalnya, saya tidak terbayang apa yang istimewa dari soto ranjau ini dan kenapa dinamakan ranjau. Sampai akhirnya seorang teman mengajak saya makan siang di tempat makan yang terletak di kawasan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan.

Kata teman saya, warung soto yang satu ini selalu ramai, apalagi pas jam-jam makan. Benar saja. Ketika kami sampai disana, hampir semua bangku terisi. Untung, masih ada bangku yang terletak di ujung. Kami pun, harus melewati lorong sempit menuju kesana.

Maklumlah, warung ini dibikin seadanya, dengan dinding seng, di deretan tenda-tenda kecil di belakang Melawai Plasa. Di warung milik H. Choirul ini, saya memesan soto ranjau plus ceker, sedangkan teman saya memesan soto ayam biasa.

Tak lama, pesanan kami pun datang. Rupanya, soto ranjau adalah soto ayam ditambah dengan balungan (tulang ayam) di atasnya. Saking banyaknya tulang-tulang ayam tersebut, sampai-sampai isi soto, bihun dan kol tidak kelihatan.

Benar-benar banyak ‘ranjau'nya. Saya harus mengaduk-ngaduk dengan susah payah untuk mengambil kuah maupun bihun yang terletak di dasar mangkuk. Tetapi, inilah tantangannya menikmati soto ranjau.

Saya harus dengan sabar mengambil satu persatu tulang ayam dan ‘menggerogoti' daging ayam yang menempel di sela-sela tulang. Tentu saja, lebih asyik kalau pakai tangan.

Bagi yang tidak suka tulang, boleh pesan yang lain kok. Seperti teman saya, soto ayam biasa atau soto ceker. Cekernya juga mantap. Besar-besar dan empuk.

Untuk rasa, bagi saya standar saja. Tidak ada yang istimewa. Keunikan soto dengan ranjau-ranjau ini-lah yang mungkin menjadikan soto ini laris. Selain, tentu saja, karena harganya yang murah, sekitar Rp 6000 per porsi.

Titi, salah seorang pelanggan soto ranjau, mengatakan dirinya sudah bertahun-tahun menyantap ranjau-ranjau ini. Apalagi, kantornya tidak jauh dari warung soto yang sudah berdiri sejak 1978.

"Makannya asyik mbak, apalagi kalau pake tangan. Saya memang lebih suka makan ayam yang ada tulang-tulangnya, daripada dagingnya," katanya.

Lain lagi dengan Banu. Ia mengaku tidak begitu suka dengan ranjau. Kalau ke sana, ia selalu memesan soto ceker. "Saya memang paling suka ceker. Di sini cekernya besar-besar dan empuk. Murah lagi," ungkapnya.

Yuk, makan ranjau ramai-ramai....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com