Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (38): Hari Perempuan

Kompas.com - 24/09/2008, 06:59 WIB

Tij ko Git, adalah lagu suci yang dilantunkan di hari raya Tij. Saya tak pernah melihat perkumpulan perempuan sebesar ini sebelumnya. Gadis mungil, remaja, ibu muda, hingga nenek-nenek, duduk bersama-sama di bawah pohon. Warna baju mereka merah menyala. Mereka menyanyi, bertepuk tangan dengan penuh semangat, dan beberapa wanita menari dengan lincah di tengah lingkaran. Kalau Anda sering memimpikan gambaran film Bollywood di mana ratusan gadis cantik bak boneka India, dibalut sari anggun memperlihatkan kulit perut, melenggak-lenggok dengan pinggul menendang-nendang dahsyat, mengiringi musik riang yang menghipnotis, maka di sinilah tempatnya. Puasa berat sama sekali tak mengurangi kemeriahan kaum perempuan ini.  Mereka terus menari, bertepuk tangan, bernyanyi, berjam-jam tanpa henti.

Perempuan ada di mana-mana. Selain umat yang khusyuk beribadah di kuil-kuil Syiwa, di mana-mana ada rombongan perempuan. Di halaman rumput, di kuil, di jalan, di bawah pohon... Tij adalah hari di mana perempuan memanjatkan doa demi suami dan calon suami mereka, tetapi yang juga penting, Tij adalah kesempatan bagi kaum perempuan Nepal bergabung dan bergembira bersama saudari-saudari.

Saya tak tahu arti lagu yang mengiringi perayaan Tij. Berdasarkan yang saya pelajari, syair Tij ko Git tidak pernah tetap, berubah setiap tahun. Isinya umumnya memuja Dewa Syiwa, tetapi juga merefleksikan permasalahan rumah tangga sehari-hari.

Tiba-tiba, dari iringan tetabuhan kendang yang meriah, muncullah sang Hanuman dari kuil kuno. Kalau di Indonesia Hanuman berwarna putih, di Nepal berwarna merah oranye. Hidungnya besar, bibirnya tebal, mahkotanya dari emas. Sang penari dalam topeng Hanuman, walaupun gerakannya patah-patah, tetapi berhasil menebarkan aroma mistis dari gemerincing lonceng dan tongkat saktinya. Kaum perempuan menari di dekatnya, dan menaruh uang persembahan ke dalam pot emas yang dibawa sang kera suci.

Hanuman turut menolong Rama membebaskan Sita yang diculik Ravana ke pulau Lanka. Dalam mitologi Ramayana, kesetiaan sepasang suami-istri dan pengorbanan demi cinta memukau umat manusia beribu-ribu tahun. Ketulusan cinta inilah yang juga mengisi kalbu kaum perempuan Nepal berbalut kain merah ini, dalam meriahnya perayaan Tij, menari dan berdoa demi kelanggengan rumah tangga.

          “Sungguh luar biasa,” kata Baibai berkali-kali.

Ia terhipnotis oleh alunan musik yang bertalu-talu, serta aura mistis Hanuman. Serta merta ia melompat ke tengah lingkaran, menari dan berlenggok bersama kaum perempuan Nepal. Keceriaan yang tulus terpancar dari tawanya.

Dari semua perempuan yang merayakan Tij di Pashupatinath hari ini, seorang tamu istimewa yang datang adalah sang ibunda ratu. Dalam sekejap, pasukan pengawal keluarga kerajaan mengamankan kuil Pashupatinath.. Tari-tarian para ibu yang meriah langsung bubar. Wanita dalam baju sari cantik berlari panik. Satu jam kemudian, mobil sang ratu baru datang, langsung menuju ke kompleks kuil. Tak seperti perempuan jelata, ratu tak perlu mengantre. Ia pun tak ikut menari bersama rakyatnya. Sehabis sembahyang sepuluh menit di kuil suci, masuk mobil, langsung berangkat pulang. Tari-tarian dan lagu-laguan yang sempat terhenti kini meledak kembali.

Sang ratu mungkin sudah bertahun-tahun tak merasakan keceriaan Tij milik rakyat jelata. Saya terhanyut dalam lautan warna merah, derai tawa, hiasan tika dan henna, tetabuhan kendang, dan tarian mistis Hanuman. Tij, hari perempuan yang membawa bahagia bagi semua.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com