“Tidak ketemu. Sama sekali tidak ada balasan dari Jakarta! Sudah, buat kamu dua bulan saja!” dengan kasar orang itu berteriak. Formulir visa dilempar kembali ke arah saya, dibubuhi tulisan dua bulan.
Dengan berat hati saya membayar 3.350 Rupee untuk biaya visa. Hati saya masih berdebar karena dongkol setelah dibentak-bentak di depan orang banyak.
“Sudah untung kamu dapat visa dua bulan,” kata Nef si backpacker Indonesia, “kalau di Jakarta, kedutaan India lebih sok lagi. Visa India susah sekali. Minta bukti rekening, pakai acara wawancara segala. Ditanya macam-macam. Itu pun cuma dikasih visa tiga bulan. Padahal cuma India gitu lho.”
Visa India dengan tulisan tangan yang jelek dan dicoret-coret sudah tertempel di paspor saya. Dua bulan saja. Mungkin juga rencana Tuhan supaya saya lekas ke Pakistan.
(Bersambung)
_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!