Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutong, tapi Nouvelle Cuisine

Kompas.com - 19/12/2008, 10:14 WIB

Senyampang bicara soal kemewahan – dan saya yakin akan dicaci-maki banyak orang – saya juga ingin menceritakan tentang pengalaman minum teh di The Peninsula (Hotel). Kebetulan letaknya hanya sekitar dua ratus meter dari “Hutong”. Supaya sekaligus saja saya menerima kejengkelan pembaca yang menganggap saya nyinyir, sok tau, dan selalu pamer kemewahan. Ratusan tulisan saya tentang tempat makan murah dan mak nyuss di pinggir jalan agaknya tidak membuat saya termaafkan bila sesekali menulis tentang makanan mewah. Begitulah, nasibnya nasiiiiiib ....

The Peninsula adalah sebuah hotel klasik tua dan termewah di Hong Kong. Sebutan “Grande Dame of the East” masih melekat kuat sebagai citra hotel ini. Armada 14 limusin Rolls Royce Phantom untuk antar-jemput tamu VVIP tampak diparkir di depan hotel. Di pojok hotel ini juga ada butik Louis Vuitton yang terkenal dan selalu diantre turis Jepang. Entah kenapa, di Hong Kong ada banyak gerai Louis Vuitton, tetapi yang satu ini paling ramai.

Selain Louis Vuitton, high tea di Peninsula juga merupakan sebuah happening yang selalu diantre orang. Lucunya, mereka yang menginap di hotel itu justru enggan minum teh petang di sana. Setiap hari, antara pukul 2-6 petang, lobby hotel itu bagai di-claim oleh pengunjung yang tidak cukup kaya untuk menginap di sana, tetapi tetap kemaruk ingin mencicipi suasana hotel mewah itu. Maklum, high tea di Peninsula sudah merupakan sebuah “lembaga wajib” bagi kemewahan Hong Kong.

Tentu saja, harganya pun tidak murah. Secangkir teh di-bandrol sekitar Rp 65.000. Untuk berdua, sajian wajib yang disajikan dalam tiga baki bertingkat – terdiri atas beberapa jenis sandwiches, scones, dan petit fours – dihargai sekitar Rp 650.000. Kita membayar untuk ambiance yang serba mewah. Bellboy berseragam serba putih hilir-mudik mengantar tamu. Chamber orchestra melantunkan musik klasik. Di bulan Desember ini, pohon natal besar berpendar-pendar.  

Beberapa tahun yang lalu, saya juga sempat menginap di The Peninsula di Chicago. Hotel itu juga menyelenggarakan acara high tea tiap petang dengan kualitas yang sangat mirip dengan “kakak”-nya yang di Hong Kong. Sangat boleh jadi Barack Obama yang tinggal di Chicago pernah mampir minum teh di situ juga. Tetapi, orang-orang Chicago tampaknya tidak seberapa peduli dengan tradisi high tea. Mungkin mereka menganggapnya snobbish. Petang di Chicago itu saya lewatkan di lobi yang sepi sambil menikmati teh rasa aprikot dengan semangkuk kecil champagne grapes.

Life is good. Terima kasih, Tuhan.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com