Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamongan Fokus Kembangkan Wisata Bahari

Kompas.com - 19/12/2008, 16:24 WIB

LAMONGAN, JUMAT - Untuk menciptakan satu ikon kota Lamongan fokus pada satu hal tetapi dikelola secara profesional. Bupati Lamongan, Masfuk menyatakan Lamongan mengembangkan Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang menjadi salah satu ikon wisata di Jawa Timur. Bahkan wisata ini terpadu dengan Maharani Zoo dan Gua Lamongan (Mazoola). Tahun 2007 lalu kunjungan wisata di Lamongan mencapai 1,8 juta orang dan menyumbang ke pendapatan asli daerah sebesar Rp 9 miliar.

Keberhasilan itu menurut Masfuk kuncinya adalah membuat satu ikon tetapi fokus dan dikelola profesional. Persoalannya bagaimana bisa menggaet investor yang bukan hanya mau masuk menanamkan modalnya, tetapi juga yang mau mengelola. Kalau pengelolaannya di serahkan ke intansi pemerintah, tidak akan bisa profesional. Kalau dulu WBL tidak dikelola secara professional oleh swasta, hasilnya tidak akan seperti saat ini, kata Masfuk saat menerima rombongan dari Pemerintah Kota Pekanbaru.     

Masfuk menyatakan, sebenarnya posisi Kota Pekanbaru lebih mudah dari pada Lamongan dalam menggaet investor. Kota Pekanbaru didukung lokasi strategis dekat dengan Singapura dan merupakan kawasan perkotaan. "Lamongan sebelum dibangunnya WBL hampir tidak dikenal masyarakat luar kecuali karena kampung kecil dan sering dilanda banjir. Sekarang WBL bisa dibilang telah menjadi harta karun Lamongan," katanya.     

Masfuk membuka rahasia kesuksesan Lamongan bahwa Tanjung Kodok, yang saat ini menjadi satu dengan kawasan WBL, dulu itu hanya dikenal untuk rukyatul hilal melihat kemunculan bulan di awal bulan. Kawasan tersebut gersang dengan batuan cadas yang hanya ramai pengunjung saat lebaran ketupat saja dan sama sekali tidak indah.  

"Dengan berbagai cara, investor saya yakinkan untuk mau datang ke sana dan melihat lokasinya. Tentunya kalau yang kita tawarkan hanya alamnya saja, tentu investor tidak akan mau. Akhirnya ada sharing kerja sama pembangunannya 45 persen Pemkab Lamongan dan 55 persen investor dengan kontrak pengelolaan selama 25 tahun. Setelah 25 tahun, kontrak itu bisa ditinjau kembali," paparnya,     

Sementara itu Pemkot Pekanbaru menyatakan serius membangun suatu kawasan wisata seperti WBL. Bahkan Wakil Wali Kota Pekanbaru Erizal Muluk, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M Raisnur, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Usman Amin bersama dua orang stafnya dan seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru ingin belajar langsung ke Lamongan. Pemkot Pekanbaru berencana membangun suatu kawasan wisata yang profesional.     

Wakil Wali Kota Pekanbaru Erizal Muluk menyatakan daerahnya sudah mempunyai 14 hektar lahan dan sejumlah dana yang siap digunakan untuk membangun sebuah kawasan wisata. "Saat ini kami juga sudah melakukan pembangunan beberapa infrastruktur penunjangnya . Namun kami masih bingung untuk melangkah lebih jauh terutama dalam hal investor pembangunan kawasan wisata," ujar Erizal.     

Menurut Erizal, Lamongan sukses mengembangkan kawasan wisata dengan menggandeng investor, sehingga Pemkab Pekanbaru tidak ragu-ragu berkunjung ke Lamongan. "Kami butuh gambaran gamblang sebelum melangkah lebih jauh. Jangan sampai nanti proyek yang kami bangun tidak sukses. Makanya kami tanya-tanya dulu ke Bapak Bupati (Masfuk) yang sudah sukses kembangkan WBL," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com