Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (101): Dua Dunia

Kompas.com - 23/12/2008, 07:31 WIB

Beberapa puluh meter dari tempat ini, di hadapan pintu gerbang kolonial Gateway of India, menjulang dengan megah Taj Mahal Palace. Istana ini adalah hotel berbintang yang sudah lebih dari seabad usianya, dibangun oleh Jamsetji Tata, pendiri perusahaan kelas dunia dari India – Tata Group.

Kubahnya merah menyala, memancarkan keanggunan barisan jendela yang berjajar menurut baris dan kolom. Dindingnya memantulkan sinar mentari, mengiluminasi bayang-bayang keagungan masa lalu. Di dalamnya pernah tidur orang-orang kelas dunia, mulai dari Elvys Presley, Pangeran Charles, Bill Clinton, sampai pada Raja Maroko yang baru datang hari ini. Taj Mahal Palace dan Pintu Gerbang India juga sering menjadi lokasi syuting film-film produksi Bombay, menyiarkan gambaran India sebagai negeri yang kaya dengan penduduk yang semuanya tampan dan cantik berpakaian anggun dan menari penuh gairah.

Jangan bayangkan Anda melihat gambaran itu di terminal dalam kota Mumbai. Tak ada pria yang melamar gadis cantik berpakaian sari di tengah terminal, menyodorkan bunga, sambil menari-nari dengan seratus pengiring. Yang ada adalah stasiun yang penuh dikerubuti manusia. Puluhan ribu penumpang terangkut dari tempat ini setiap harinya. Di atas lantai, beberapa gelandangan tuna wisma tidur lelap tanpa alas. Ada pula bocah-bocah yang mencari sesuap nasi dengan mengemis, menciumi kaki semua orang, atau menyemir sepatu.

Pengalaman naik kereta Bombay sungguh mengerikan, apalagi ketika jam sibuk pulang kantor. Ribuan orang sudah tak sabar menanti kedatangan kereta yang akan mengantar mereka pulang. Setiap sepuluh menit setidaknya ada satu kereta. Namun kerumunan orang di stasiun ini tak pernah sepi.

Sebuah kereta datang perlahan, merapat di stasiun. Belum juga kereta ini berhenti, para penumpang yang tak sabar sudah berlompatan liar ke dalam kereta. Jangan harap tempat duduk kalau Anda bukan tipe orang beringas. Saya hanya berdiri di dekat pintu, tergencet lautan manusia.

Stasiun berikutnya, luapan penumpang semakin menghimpit. Saya terseret arus manusia, masuk semakin dalam ke lambung kereta. Stasiun berikutnya, saya sudah tak punya lagi tempat berdiri. Tangan kanan bergantung pada pegangan, berdiri pun hanya dengan satu kaki. Negeri ini memang sudah terlalu banyak penduduk, bahkan untuk berdiri pun sudah tak ada tempat lagi. Berangkat dan pulang kantor di Mumbai sungguh siksaan. Saya cukup mengalaminya satu kali ini saja.

Kontras-kontras Mumbai terus beradu di benak saya. Hotel bak istana menjulang megah, orang-orang kelas dunia menginap di dalamnya. Sementara di luarnya, manusia yang terpinggirkan bermimpi di bawah tudung langit berbintang. Sementara saya tergencet dalam kereta tua yang merayap perlahan, dalam perjalanan menemukan mimpi semu di kota dua dunia ini.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com