Dengan penuh amarah menyelimuti, saya kembali terbaring di atas kasur keras di losmen saya. Saya mencoba memejamkan mata, tetapi rasa jengkel menghalangi saya untuk terlelap.
“Aaaaaaaaah..........” tiba-tiba terdengar lenguhan suara perempuan, keras sekali.
“Oh...yes..yes...yesssss” suara seorang pria dengan aksen Inggris kental, menyambung penuh gairah.
Dua anak manusia yang dimabuk asmara itu, entah penghuni kamar mana, terus bersahut-sahutan, beradu cinta, menjadi siaran radio erotis gratis bagi semua tamu losmen yang dindingnya cuma setebal kertas karton.
Percuma saja saya memaksa diri untuk tidur.
(Bersambung)
_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!