Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (107): Dipertemukan oleh Takdir

Kompas.com - 31/12/2008, 06:30 WIB

Saya sudah tak peduli lagi. Ingin rasanya pulang dari rumah sakit ini. Saya ingin beristirahat saja di losmen, jauh lebih tenang daripada di sini.

          “Jangan dulu,” kata Dokter Gupreet, “kamu masih sakit. Di luar sana nanti kamu sembarangan makan dan minum lagi, penyakit kamu akan tambah parah.”

Dokter yang penuh perhatian itu bahkan menelepon losmen tempat saya menginap, meminta mereka mengantar makanan.

Tak sampai satu jam, datang seorang pekerja dari losmen murah Bajrang. Dulu saya mengira losmen ini hanya melulu memikirkan duit. Tak disangka, mereka pun sangat perhatian dengan penyakit saya.

          “Mengapa kau tak bilang dari dulu-dulu kalau sakit dan menginap di sini?” tanya si pelayan sambil mengupas buah jeruk dan menyuapi saya, “kalau kami tahu, tentu sudah sejak kemarin-kemarin kami bawakan makanan China kesukaanmu.”

Saya terharu, menitikkan air mata.

Suster tua yang membagikan makanan di rumah sakit pun jatuh iba dengan saya yang diopname tanpa ada yang menemani. Pasien lain masing-masing punya piring sendiri, yang juga mereka cuci sendiri waktu jam makan. Suster khusus membawakan saya sebuah piring bersih. Saya juga tidak perlu antre mendapatkan makanan. Suster yang mengantarkan nasi putih dan lauk buah labu langsung ke ranjang saya. Ia pun sedemikian perhatiannya, sampai selalu otomatis menambah kuah saya sehingga nasi saya tak pernah kering dan hambar.

Suster lain yang rutin menyuntikkan vitamin K juga mendoakan supaya saya cepat menikah.

          “Biar kamu tidak kelayapan terus,” katanya, “kalau punya keluarga itu enak, ada banyak orang yang terus memperhatikan.”

India, sebuah negara di mana kutub-kutub ekstrim cinta dan benci berpadu dan berhamoni, mengajari saya banyak hal. Saya teringat betapa banyak pengalaman menyebalkan yang saya alami di negeri ini. Tetapi ketika perjalanan saya hampir berakhir, saya malah mendapat banyak pelajaran tentang cinta di sebuah sudut jorok dan gelap rumah sakit ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com