Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wong Cilik yang Jadi "Roh" Kota Tua Jakarta

Kompas.com - 23/01/2009, 09:45 WIB

Di mata penguasa, Kota Tua tetap menjadi tempat proyek fisik ratusan miliar rupiah dan bergeming terhadap nasib seniman jalanan, tukang ojek sepeda, dan rakyat kecil yang sehari-hari menyandarkan hidup di sana. Komunitas-komunitas kecil ini nyaris tak terangkul.

Ratusan miliar rupiah digelontorkan untuk membuat jalur pedestrian dan jalan dari batu andesit, memagar Kalibesar dan beragam proyek bongkar pasang.

Tak mau mengemis

Deden, koordinator seni pencak silat Cakrabuana dan Batavia Akustik, menuturkan, mereka nyaris tidak pernah dilibatkan dalam acara-acara dan promosi wisata Kota Tua Jakarta. Padahal, kelompok kesenian itu tidak mengharapkan bantuan dana pemerintah dan bersikap mandiri. ”Dalam agenda-agenda wisata, pemerintah biasanya justru mengundang komunitas lain di luar kawasan Kota Tua. Padahal, kami siap untuk diberdayakan,” tuturnya.

Kepala Seksi Museum Bank Mandiri Firman Haris mengatakan, sudah saatnya pengembangan kawasan Kota Tua memberikan ruang ekspresi bagi komunitas seniman. Upaya merangkul kaum seniman dan komunitas tidak hanya memberi napas bagi wisata kota, tetapi juga memberi keuntungan karena menambah daya promosi obyek wisata.

”Jika pihak museum konsisten menghidupkan kesenian, dengan sendirinya lebih banyak wisatawan yang akan datang. Hal ini mendukung daya tarik museum,” kata Firman yang belakangan ini menyediakan wadah bagi komunitas seniman.

Meski dipandang sebelah mata, komunitas rakyat jelata itu menggabungkan diri dalam Kelompok Sadar Wisata Komunitas Kota Tua Jakarta yang berada di bawah naungan Paguyuban Kota Tua. Ketua Paguyuban Kota Tua Ella Ubaidi mengatakan, komunitas kecil yang telah menghimpun ratusan orang itu terus mengembangkan diri meski kerap dihadang perilaku oknum dan premanisme di lapangan.

”Dari kegiatan shooting film, pembuatan foto iklan, hingga ngamen dan melukis di sekitar Taman Fatahillah, selalu ada gangguan serta permintaan uang. Kalau dibiarkan terus-menerus, bagaimana Kota Tua Jakarta mau hidup dan menjadi tujuan wisata andalan,” katanya.

Japo, pemain biola yang biasa mengamen di Stasiun Kota, mengatakan, kelompoknya dan para seniman jalanan siap dan ingin tampil di pelataran Taman Fatahillah sebagai salah satu atraksi wisata.

Aris, Tarmuji, Deden, Firman, Japo, dan Ella, berharap para seniman jalanan bisa berada di kawasan inti Kota Tua tak ubahnya rekan-rekan sejawat mereka di jantung Kota Tua Paris di tepi Sungai Seine ataupun Bangkok. Semoga Taman Fatahillah, jantung Kota Tua yang dikelilingi aliran kanal Ciliwung, menjadi hidup setelah para wong cilik tidak diganggu dan menjadi magnet pemikat. (NEL/MUK/MZW/ELN/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Obelix Sea View, Tempat Gathering Asik di Yogyakarta

Jalan Jalan
Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Travel Update
Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Wisata Noyo Gimbal View di Blora yang Murah Meriah Dikunjungi Banyak Orang

Travel Update
4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

4 Jenis Turbulensi Pesawat, Ini yang Menimpa Singapore Airlines

Travel Update
Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Cara ke Pasar Kreatif Jawa Barat Pakai Kendaraan Umum

Travel Tips
Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Apakah Turbulensi Pesawat Bisa Dideteksi? Ini Kata Pengamat

Travel Update
Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Belajar dari Turbulensi Singapore Airlines, Tetap Pakai Sabuk Pengaman Saat Pesawat Terbang

Travel Tips
Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Pemula, Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Naik Pesawat Pertama Kali

Travel Tips
5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

5 Tips Wisata ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Datang Sore

Travel Tips
Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Bawa Rp 50.000 ke Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Bisa Beli Apa?

Travel Tips
4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

4 Penginapan Sekitar Drini Park Gunungkidul untuk Liburan Panjang

Hotel Story
Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Bandung dan Bogor Raya Padat Wisatawan, Pemerintah Tawarkan Wisata ke Cirebon

Travel Update
Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Fasilitas dan Wahana Seru di Drini Park Gunungkidul Yogyakarta

Jalan Jalan
Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Sejarah Waisak, Peringatan Lahir hingga Wafatnya Buddha Gautama

Travel Update
Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Lokasi dan Rute Menuju ke Drini Park Gunungkidul

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com