Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Korban Lumpur Demo Desak Penuntasan Pembayaran

Kompas.com - 16/02/2009, 21:39 WIB

SIDOARJO, SENIN - Lebih dari 2.000 korban lumpur yang tergabung dalam Koalisi Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo kembali berunjuk rasa pada Senin (16/2) di kantor Pemerintah Provinsi Jatim. Dalam aksi tersebut, warga meminta pemerintah mendesak PT Minarak Lapindo Jaya segera menuntaskan pembayaran ganti rugi 80 persen.

Ini adalah unjuk rasa korban lumpur yang kedua dalam sepekan. Sebelumnya, pada Rabu (11/2), 2.000 korban lumpur dari Perumahan Tanggulangin Anggun Seja htera Sidoarjo berunjuk rasa di kantor PT Minarak Lapindo Jaya (PT MLJ) di Surabaya.

Ribuan korban lumpur tersebut berangkat dari Sidoarjo yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Surabaya dengan mengendarai sepeda motor. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, konvoi sepeda motor tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas. Kedatangan korban lumpur di kantor Pemerintah Provinsi Jatim disambut sekitar 800 personel polisi yang merupakan gabungan dari berbagai kesatuan.

Koordinator Koalisi Korban Lumpur Lapi ndo, Sumitro, mengatakan, warga tidak akan berhenti menuntut penuntasan ganti rugi yang menjadi hak mereka. Jika pembayaran ganti rugi 80 persen tak terwujud, warga menginginkan pengucuran dana talangan dari pemerintah pusat sebagai solusi atas macetnya pembayaran ganti rugi dari PT MLJ.

"Kami minta pemerintah mendesak pembayaran ganti rugi 80 persen. Pembayaran ganti rugi 20 persen satu tahun lalu terlaksana saat presiden mendesak Lapindo," ujarnya.

Apabila desakan pemerintah untuk pelunasan ganti rugi 8 0 persen tetap tersendat, maka pemerintah diharapkan mengambil alih proses pembayaran ganti rugi melalui dana talangan APBN sekitar Rp 5 triliun. "Bila ini tidak segera diselesaikan, sampai kapan nasib kami akan terkatung-katung," ucap Sumitro.

Aksi warga tersebut mendapat dukungan dari Dewan Pengarah Panitia Khusus Lumpur Sidoarjo DPRD Sidoarjo Jalaluddin Alham. Menurut Jalaluddin, dukungan DPRD Sidoarjo telah dilakukan dengan mengeluarkan rekomendasi dana talangan pada akhir Januari 2009.

Saya mendukung penuh aksi warga menuntut rekomendasi dana talangan kepada pemerintah provinsi. "Namun, saya berharap warga yang berunjuk rasa dapat menjaga ketertiban dan tidak bertindak anarkis," kata Jalaluddin.

Sampaikan aspirasi

Dalam pertemuan antara 15 perwakilan warga dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Soekarwo berjanji menyampaikan pesan warga kepada presiden. Selasa (17/2) malam, kami akan bertemu dengan presiden dan menyampaikan usulan ini. Kami juga akan memberitahukan tuntutan warga ke DPR RI Kamis (19/2) mendatang. "Kami tak mungkin memutuskan masalah ini sendirian karena wewenang pencairan dana talangan ada di tangan presiden dan harus disetujui dulu oleh DPR," ujar Karwo.

Setelah menemui perwakilan warga, Soekarwo menyempatkan diri bertemu dengan ribuan warga yang berkumpul di sepanjang Jalan Pahlawan, Surabaya. Di tengah para demonstran, Karwo berorasi menyemangati dan berjanji akan mengungkapkan aspirasi warga ke presiden.

"Beri kesempatan pada saya dan Gus Ipul (Saifullah Yusuf) untuk melaporkan aspirasi ini ke presiden. Secepatnya, kami akan informasikan hasil pertemuan dengan presiden," tuturnya.

Setelah Karwo berorasi beberapa menit, ribuan warga kemudian membubarkan diri dengan tertib.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com