Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balispirit Festival, Satukan Yoga, Tari dan Musik

Kompas.com - 04/04/2009, 17:24 WIB

Oleh Desy Saputra

Ide dan kreativitas kerap mengalir dari pikiran dan hati yang jernih, jiwa yang sehat, serta perasaan yang nyaman, seperti yang menjadi inspirasi bagi I Made Gunarta, Meghan Pappenheim, dan Robert Weber untuk menyelenggarakan "Balispirit Festival" pada 2008.

Festival tersebut dijadikan kegiatan tahunan perayaan yoga, yang juga menggelar pertunjukan tari dan musik  yang berlangsung di "Purnati Center for The Arts", Ubud, Bali.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong perubahan yang positif di tingkat pribadi peserta festival dan juga komunitas yang ikut serta dalam berbagai program.

Sebagai sebuah perayaan besar, kegiatan itu mendatangkan para maestro yoga kelas dunia, seperti penemu "Laughter Yoga" Dr Madan Kataria (India), dan Duncan Wong yang terkenal sebagai pencetus "Yoga Arts" (New York).

Festival itu juga memadukan seniman dari Timur dan Barat, ada tari bali, tari afrika, hingga tari capoeira.

Para peserta program itu datang dari berbagai negara dan menghabiskan enam hari di Bali untuk mengikuti festival. Pada 2009, kegiatan serupa akan digelar pada 28 April hingga 3 Mei.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/2), Meghan mengungkapkan, "Balispirit Festival" 2009 menghadirkan program lengkap yang dipandu lebih dari 20 pengajar yoga kelas dunia dan 35 seniman tari serta musisi dari Indonesia dan mancanegara.

"Peserta dapat mengikuti 95 workshop yoga, tari dan musik di siang hari serta 25 pertunjukan musik kelas dunia di malam hari," ujar Meghan, yang berasal dari New York dan menetap di Bali itu.

Ia menyebutkan, jajaran bintang utama tahun ini untuk yoga adalah Pudjiastuti Sindhu (Indonesia), Mark Whitwell (New Zealand), Swami Shankardev Saraswati (Australia), Ravi Vempati (India), dan Katy Appleton (UK).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com