Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Tarik Wisatawan Eropa Masuk Hutan

Kompas.com - 07/04/2009, 12:02 WIB

PADANG, SELASA - Tingkah-laku kehidupan binatang langka harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di habitat aslinya dalam kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menarik minat wisatawan asal Eropa, sehingga menjadi paket wisata "Green Tourism" unggulan bagi daerah di sekitar TNKS.
     
Paket wisata itu jika dapat dikelola dengan profesional dan tetap mempertimbangkan faktor konservasi serta keamanan wisatawan, akan menjadi unggulan yang sangat diminati wisatawan Eropa, kata Direktur Biro Perjalanan Wisata "Sumatra and Beyond", Ridwan Tulus di Padang awal pekan ini.     

Sumatra and Beyond, adalah biro wisata yang menjual paket "Green Tourism" di Eropa, salah satu paket unggulannya adalah melihat tingah-laku kehidupan harimau Sumatra di hutan lebat TNKS.
     
Ia menyebutkan, hari ini (Senin, 6/4) dua wisatawan Inggris, yakni Roger Charles Free dan Kathleen Free berangkat ke kawasan TNKS di wilayah Kabupaten Kerinci untuk melihat kehidupan harimau Sumatra di habitat aslinya itu.
     
"Mereka membeli paket ini yang ditawarkan Sumatra and Beyond di Inggris dan akan berada di hutan TNKS selama enam hari," katanya.
     
Tulus tidak bersedia menyebutkan, lokasi kawasan hutan untuk pemantauan harimau Sumatera itu, terkait dengan kepentingan perlindungan dan konservasi habitan tersebut.
     
Ia menyebutkan, selama di hutan TNKS wisatawan itu didampingi petugas Tiger Protection Unit (TPU) yang merupakan bagian dari Balai TNKS.
     
"Sumatra and Beyond" dan TPU sepakat bekerjasama untuk membantu wisatawan menuju kawasan hutan yang biasa menjadi lalu lintas harimau Sumatra, namun lokasinya tidak bisa disebutkan, tambahnya.
     
Menurut dia, petugas TPU sudah mengetahui posisi lalu lintas dan kapan waktu harimau Sumatra menampakkan diri, karena mereka telah berpengalaman dalam konservasi hewan dilindungi dunia.
     
Ia menyebutkan, wisatawan dapat melihat tingah-laku kehidupan harimau Sumatra dari tempat-tempat terlindung yang telah ditentukan petugas terutama pada rumah pohon yang telah disediakan sebelumnya.
     
Petugas juga menyediakan umpan berupa kambing untuk memancing harimau Sumatra keluar dari persembunyiannya. "Umpan itu adalah alternatif terakhir, jika dalam beberapa hari pemantauan harimau belum juga menampakkan diri," tambahnya.
     
Ridwan Tulus mengatakan, paket wisata melihat harimau Sumatra di TNKS sangat menarik wisatawan Eropa dan telah datang sekitar 150 orang terutama dari Inggris untuk mengikuti paket tersebut.
     
"Karena berhubungan dengan binatang liar dan ganas, maka untuk paket ini sisi keamanan wisatawan menjadi prioritas utama dan menjadi bagian dari bentuk kerjasama Sumatra and Beyond dan TPU termasuk melibatkan masyarakat lokal, kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com