Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Asin, Telur Pitan, Roti Talua

Kompas.com - 27/04/2009, 10:07 WIB

Sejak kecil saya gemar telur. Saya selalu ngiler bila mencium aroma telur sedang digoreng. Lebih ngiler lagi kalau melihat telur matasapi setengah matang over easy yang bagian kuning telurnya masih tampak bergoyang-goyang. Ampyuuun, dah!

Tetapi, semakin tua, saya semakin menyadari bahwa kegilaan saya terhadap telur perlu dibatasi. Bagian kuning dari sebutir telur ayam mengandung kolesterol sebanyak 212mg. Padahal, “jatah” kita untuk makan kolesterol sehari hanya 200mg. Karena itu, hanya sekali seminggu saya dapat melampiaskan “dendam” saya terhadap telur setengah matang.

Agar tidak menambah kolesterol terhadap telur ayam yang saya nikmati, biasanya telur ayam itu saya kukus di luar kulitnya. Istilahnya: poached egg. Belum lama ini saya membeli sebuah egg poacher di Pantry Magic di Kemang, dan bahagialah hidup saya karena menemukan alat sederhana itu. Telur kukus membuat kita tidak perlu menambahkan minyak atau mentega – dus kolesterol! – untuk menggorengnya.

Di Sumatra Barat, ada kebiasaan makan tomat top. Dua telur ayam direbus setengah matang, dikerok isinya dan ditaruh di cangkir, lalu di atasnya ditaburi tumisan bawang bombay dan tomat, lalu disiram dengan sedikit susu kental manis. Stop! Tunggu dulu! Saya justru tidak suka susu kental manis dicampur telur setengah matang. Jadi, bila sedang di Padang atau Bukittinggi, saya selalu minta tomat top tanpa susu kental manis. Di kalangan mahasiswa Minang yang harus begadang untuk menyelesaikan tugas kuliah, tomat top adalah teman wajib.

Tetapi, sebetulnya di Bukittinggi dikenal satu sajian khas dan djadoel yang disebut roti talua. Roti bakar dicabik, lalu dicocolkan ke dalam cangkir berisi telur ayam rebus setengah matang. Supaya gurih, telur setengah matang ini ditumis sebentar dengan rajangan tomat dan bawang bombay, dibumbui sedikit lada dan garam. Nah, ini baru cocok. Namanya: roti talua alias roti telur. Bila Anda menginap di The Hills (dulu Novotel) di Bukittinggi, sekalipun tidak tercantum di menu, minta saja chef untuk menyiapkannya khusus. Kalau chef-nya tidak mau membuatkan roti talua, laporkan ke Dedi Panigoro! Ha ha ha ....

Tentu saja, saya juga sangat suka sajian makan pagi yang disebut egg benedict, yaitu poached egg yang biasanya disajikan dengan toast dan caramelized onion. Ada pula yang ditambah dengan keju meleleh di atasnya. Wuih! Very sinful! Di hotel-hotel yang reputasinya baik, bila saya melihat egg benedict di daftar menu, pastilah sajian itu yang saya pesan.

Telur asin juga sangat saya sukai. Sialnya, saya sudah termasuk addicted dan sangat pemilih bila menyangkut telur asin. Saya rela pergi jauh-jauh ke daerah Glodok khusus untuk membeli telur asin kesukaan saya. Soalnya, kebanyakan telur asin sekarang rasanya kurang asin, warnanya pucat, seringkali “becek” (tidak kering) dan aromanya anyir. Telur asin yang saya sukai adalah yang bagian tengahnya berwarna jingga hampir merah, kering, tidak anyir, dan rasanya asin. Kebanyakan, telur asin seperti ini diproses dengan abu hitam campur garam.

Di Hong Kong, saya pernah mendengar resep membuat telur asin yang dijamin berwarna jingga di dalamnya. Caranya: rebus air dengan garam, daun seledri, dan larutkan sedikit sendawa. Buang seledri, dan tunggu air sampai dingin, lalu campurkan abu, aduk sampai rata. Rendam telur di dalam “bubur” abu itu selama satu bulan. Setelah itu, cuci, dan rebus.

Ibu Baiq Hartini, pemilik Rumah Makan Ayam Taliwang di Jakarta Selatan, pernah mengirimi saya oleh-oleh telur asin dari Lombok. Katanya, telur asin dari Lombok istimewa, karena proses pembuatannya sangat bersih. Telur itiknya dicuci bersih, begitu juga abu yang dipakai untuk proses pengasinan harus bersih. Telur asin Lombok sekarang menjadi salah satu “klangenan” saya. Istimewanya, saking halusnya, cara terbaik untuk menikmati telur asin Lombok adalah digoreng menjadi telur matasapi. Lembuuut banget! Tidak heran bila kita selalu melihat orang membawa keranjang telur asin di penerbangan dari Ampenan.

Telur asin di Pasar Bogor juga cukup baik kualitasnya. Sayangnya, tidak konsisten mutunya. Kadang-kadang asin, kadang-kadang tawar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com