Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Debu Gunung Slamet, Warga Mulai Terkena ISPA

Kompas.com - 27/04/2009, 21:06 WIB

SLAWI, KOMPAS.com — Puluhan warga Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, yang terletak di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, mulai terserang penyakit saluran pernapasan, mata, dan kulit.

Hal tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dan Puskesmas Bumijawa, Senin (27/4). Munculnya penyakit-penyakit tersebut diduga sebagai dampak hujan abu yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Slamet.

Pemeriksaan di antaranya dilaksanakan di Dukuh Sawangan dan Kalipedes, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa. Selain memeriksa warga, petugas juga mengambil sampel air dari permukiman, untuk mengetahui kelayakannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tercatat sekitar 75 warga yang terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dermatitis atau penyakit kulit, dan radang mata. "Penyakit tersebut diindikasikan akibat hujan abu vulkanik, yang sempat melanda desa tersebut. Bahkan ada satu keluarga yang terkena semua," ujarnya.

Hingga kemarin, Gunung Slamet juga masih dinyatakan dalam status siaga. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sukedi mengatakan, pada Senin mulai pukul 00.00 hingga 06.00 masih terjadi 30 kali letusan lava pijar, yang sesekali diikuti suara gemuruh.

Meskipun sebagian mengaku sakit, para warga yang tinggal di lereng Gunung Slamet masih tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Kepala Dukuh Krajan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Satori mengatakan, hujan abu melanda wilayahnya, Minggu sekitar pukul 22.00 hingga 05.00. Meskipun demikian, warga tidak khawatir karena tidak mengetahui dampaknya. Mereka juga masih bercocok tanam seperti biasa.

Obyek Wisata Air Panas Guci di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, juga masih dibuka untuk umum. Kepala Unit Teknis Pelayanan Daerah (UPTD) Obyek Wisata Air Panas Guci Imam Sutanto mengatakan, suhu air panas di Guci masih aman, mencapai 41 derajat celsius. "Suhu tersebut turun bila dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencapai sekitar 42 derajat celsius. Suhu dalam ruangan juga hanya sekitar 23 derajat celsius," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com