Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Mencicipi Resto-resto Baru

Kompas.com - 10/05/2009, 08:25 WIB

Pada akhir pekan, kata Farid, pengunjung akan dihibur oleh musik hidup. Pengunjung juga bisa meminta lagu yang akan dinyanyikan. ”Namanya juga tempat nongkrong. Kalau tidak ada musik, rasanya kurang pas,” kata Farid.

Khas Teo Chew

Jika Pedal Bistro mengusung hobi sebagai magnet, lain lagi dengan restoran Teo Chew Palace. Restoran yang terletak di lantai dasar The Pluit Village (dahulu Mall Pluit) ini menyajikan masakan tradisi Tiochiu, salah satu suku di China. Di Indonesia, suku Tiochiu banyak berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat.

Resto yang belum genap berusia sebulan ini, kata Rick Loo, General Manager Teo Chew Palace, menawarkan sekitar 200 menu masakan. Dimsum boleh menjadi awal santapan. Lalu, masuk ke masakan lain, seperti sup sayur bayam yang digiling halus lalu dicampur dengan daging ayam cincang menjadi andalan restoran ini. Penyajian menu ini sangat menarik karena di dalam satu wadah sup seolah tersaji secara terpisah.

Gilingan sayur berwarna hijau pekat dengan ayam cincang bak dimasak terpisah, padahal hanya terpisah garis warna hijau dan putih dan membentuk lambang ”Yin-Yang”, yang berarti keseimbangan. Rasanya?

Lalu, ada lagi tim ayam dan jamur cincang yang dibungkus dengan kulit putih telur. Kulit putih telur ini terasa spesial karena biasanya, untuk membungkus ayam dan jamur cincang, masakan china memakai kulit lumpia atau pangsit. Rasanya tentu berbeda. Kulit putih telur terasa lebih garing dan gurih.

Yang menarik lagi adalah mi kuning goreng garing. Sekilas mengingatkan dengan mi instan digoreng garing setelah direbus. ”Mi yang kami gunakan tentu berbeda, bukan mi instan, tetapi ifumi yang lebih lembut dan kecil,” kata Rick.

Cara makan mi goreng garing ini juga menarik karena sebelum disantap diberi taburan gula dan cuka apel. Rasanya, rame!

Ada beberapa menu makanan penutup, seperti talas manis dengan gingko. Rasa manis talas ungu yang dihaluskan itu pas di lidah. Sementara biji gingko berwarna kuning kehijauan terasa kenyal. Menurut Rick, orang Tiochiu biasanya menyebut makanan ini dengan oni. Dan, memang disantap sebagai makanan penutup.

Makanan ini cukup enak, tetapi sayang disajikan sebagai makanan penutup. Sungguh, ingin menyantap habis talas ini, tetapi sayang perut sudah tidak muat lagi… kenyang boo!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com