Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (201): Di Atas Charpoi

Kompas.com - 13/05/2009, 18:52 WIB

          “Apa definisinya bahasa pemograman C?” tanyanya.

Saya tidak tahu. Semasa kuliah dulu itu adalah makanan sehari-hari saya sebagai programer komputer. Tetapi sungguh, saya tak pernah memikirkan apa definisi C.

           “Kalau kamu tidak tahu artinya C, bagaimana kamu bisa memprogram dengan bahasa C?” tantangnya.
           “Mengapa tidak? Kita tidak perlu tahu arti dan sejarah C sebelum kita bisa memprogram,” sanggah saya.
           “Bagaimana seseorang bisa menyetir mobil tanpa mengetahui ‘arti’ dari mobil?” si pemuda tak mau kalah.

Teori, definisi, teori, definisi, semua berputar di sana. Orang yang terlalu banyak berteori jadi lupa prakteknya. Saya jadi teringat seorang penjaga warnet di Peshawar yang mengeluhkan negaranya yang terbelakang, listrik mati-nyala-mati-nyala, pendapatan tak ada, kota amburadul, orang miskin di mana-mana, jalan rusak, dan semua cuma satu penyebabnya – ‘konspirasi Yahudi’. Dan teori konspirasi ini klise sekali – di Lahore, Karachi, kereta api Punjab, sampai Peshawar.

Sekarang, di desa kecil bernama Safed Sang, para pemuda ini pun sudah hafal di luar kepala segala macam intrik kotor konspirasi kaum Yahudi.. Mereka terus berbincang, berdebat, diselingi gurauan-gurauan porno, sampai larut malam.

Saya terlelap di atas charpoi, dengan semilir angin sejuk mengantar mimpi saya. Jutaan bintang bertabur. Saya berada di alam terbuka, dikelilingi kungkungan tembok padat sebuah rumah di pinggiran tribal area di pedalaman Pashtunistan – tanah bangsa Pashtun.

Tiba-tiba saya terbangun di tengah malam. Gelap total. Lampu petromaks sudah lama dimatikan. Sedikit berkas cahaya berasal dari bulan dan bintang. Saya melihat bayang-bayang dua pemuda, berjubah kamiz dan bercelana kombor shalwar warna putih tidur bersama di atas charpoi. Satu charpoi kosong, ditinggal penghuninya.

Saya tak tahu siapa mereka. Tetapi mereka tidak tidur. Mereka sedang bergumul dalam kenikmatan tengah malam. Kaki mereka bersilangan, menggesek-gesek. Tangan saling bermain di atas badan, meraba-raba sekujur tubuh. Ada juga adegan ciuman. Tetapi sama sekali tidak romantis. Pertunjukan tengah malam ini lebih mirip dua bocah yang bergumul dan bercanda, di mana seorang pria gemuk berusaha meraba selangkangan pemuda satunya.

Mereka berbisik-bisik, tapi saya tak bisa menangkap artinya karena dalam bahasa Pashtun. Lalat pun berdengung bising. Tengah malam juga waktu bermainnya segala jenis serangga di halaman kebun.

Saya berpura-pura tidur. Tetapi mata saya terus menatap aksi yang belum pernah sebelumnya saya lihat. Dalam kegelapan ini, saya tak yakin mereka tahu saya sedang mengamati mereka. Tetapi akhirnya, saya terlelap juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com